Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sekda DKI, Joko Agus Setyono Diminta Jaga Netralitas di Antara Fraksi DPRD Jakarta

Kompas.com - 16/02/2023, 12:58 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta meminta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono agar menjaga netralitasnya di antara fraksi-fraksi legislatif Jakarta.

Joko resmi menjadi sekda DKI usai dilantik Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada Rabu (15/2/2023).

Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli menyebut legislatif Jakarta sejatinya terdiri dari berbagai fraksi.

Karena itu, Joko diminta menjaga netralitasnya saat bersinggungan dengan DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: Fraksi PKS Minta Sekda DKI Baru Aktif Komunikasi dengan DPRD

"Yang harus dihindari (Joko) adalah ketidaknetralan. Kan DPRD itu kumpulan dari fraksi-fraksi ya, jadi proporsional saja mengakomodasi keinginan-keinginan dari DPRD," tutur Taufik melalui sambungan telepon, Kamis (16/2/2023).

Taufik kembali menegaskan bahwa Joko diminta tidak terlalu berpihak kepada fraksi tertentu

"Memang dewan itu lembaga politik, jadi (Joko) jangan berpihak pada kelompok atau golongan (fraksi) tertentu," ucapnya.

Baca juga: Dilantik Jadi Sekda DKI, Joko Agus: Tugas Saya Membantu Pj Gubernur

Dalam kesempatan itu, Joko sebagai sekda DKI pun diharapkan mampu berkomunikasi aktif dengan legislatif Jakarta terkait penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.

"Pertama, paling penting, itu komunikasi dengan DPRD. Makanya kemarin, sebelum ada pemilihan sekda baru, kami berharap sekda yang dipilih itu memahami masalah DKI, terutama masalah-masalah anggaran," tuturnya.

Untuk diketahui, dalam proses penyusunan APBD, sekda DKI otomatis akan menjadi ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Baca juga: Sekda DKI Joko Agus Setyono Punya Harta Rp 1,36 Miliar

Taufik melanjutkan, agar mampu berkomunikasi aktif dengan DPRD DKI, Joko diharapkan bisa segera beradaptasi di lingkungan eksekutif-legislatif Jakarta.

Ia menilai, berkait penyusunan anggaran, latar belakang Joko sebagai auditor negara di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) cukup membantu.

"Bagus saja kalau misal sudah dipilih Pak Joko, ya mudah-mudahan beliau bisa cepat belajar," sebutnya.

"Ya (latar belakang Joko) cukup membantu, yang terpenting itu komunikasi," sambung dia.

Joko juga diharapkan meningkatkan program sekda DKI sebelumnya yang belum tercapai secara maksimal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com