Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pencuri 23 Burung Murai di Tambora Dibebaskan Lewat "Restorative Justice"

Kompas.com - 22/02/2023, 18:38 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menghentikan penyidikan perkara pencurian 23 ekor burung murai yang dilakukan dua pria di Tambora, Jakarta Barat melalui restorative justice atau keadilan restoratif.

Dua pelaku berinisial MR (31) dan FS (14) yang mencuri burung murai batu ditangkap pada Kamis (2/2/2023).

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan, kasus pencurian ini melibatkan satu pelaku yang masih di bawah umur.

"Salah satu pelaku masih di bawah umur dan berstatus sebagai anak yatim. Pihak korban dan keluarga para pelaku sepakat untuk berdamai sehingga tindak pidana ini kami hentikan dengan mekanisme keadilan restoratif" ujar Putra dalam keterangannya, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Perumahan di Bojongsari Depok Disatroni Maling, 6 Burung Murai dan 2 Sepeda Milik Warga Raib

Pihaknya pun menggandeng Balai Pemasyarakatan (Bapas) dalam menerapkan diversi pada pelaku anak.

Bapas, kata dia, membantu pembinaan kepada anak berusia 14 tahun yang terjerat tindak pidana. Sementara MR telah menjalani penahanan selama 20 hari.

"Setelah gelar perkara, kami hentikan penyidikan tindak pidana pencurian burung ini, dan pelaku MR kami kembalikan ke keluarganya," ucap Putra.

Adapun pencurian burung murai terjadi pada Minggu (29/1/2023) di Jalan Masjid Pekojan I, Tambora.

Polisi kemudian berhasil mengamankan dua pelaku pencurian dengan pemberatan.

Baca juga: Kendarai Motor Sambil Bonceng Balita, Ibu di Bekasi Curi Burung Murai Seharga Rp 3 Juta Milik Polisi

 

Kepada penyidik, para pelaku mengaku sudah mencuri 10 ekor burung di tempat yang sama. Sehingga total sudah 23 ekor burung murai batu yang dicuri.

Pelaku MR mengiming-imingi anak tetangganya yakni FS dengan uang untuk mengajak melakukan pencurian itu.

"Perannya (anak tetangga) membantu saat mencuri burung. Anak itu diimingi bagi keuntungan," papar Putra.

Burung seharga Rp 1,5-Rp 2 juta per ekor itu dijual oleh pelaku dengan harga antara Rp 100.000 sampai Rp 400.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com