Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Moge Ugal-ugalan Diduga Mario Dandy Satriyo, Polisi: Fokus Kami ke Kasus Kekerasan

Kompas.com - 23/02/2023, 15:08 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Dandy Satriyo (20), tersangka kasus penganiayaan remaja berinisial D (17) di Pesanggrahan telah ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu (22/2/2023).

Sebelum dijebloskan ke tahanan, beberapa potongan gambar yang diduga Mario viral di jagat maya.

Dalam akun TikTok @mariodandys, Mario tampak mengendarai motor gede (moge) dengan ugal-ugalan di jalan raya.

Baca juga: Tak Ngaruh Mario Anak Pejabat Ditjen Pajak, Polisi Fokus Usut Kasus Penganiayaannya

Netizen lantas mempertanyakan arogansi Mario ketika membawa moge tersebut.

Bahkan tidak sedikit masyarakat yang mencoba me-mention akun Polri supaya hukuman terhadap pelaku bisa bertambah berat.

Namun, Wakil Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikuss Yossi mengaku, tidak akan mencampuradukkan perkara yang menimpa pelaku.

Polisi hanya berfokus untuk mengusut kasus kekerasan sekaligus penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap D.

"Kalau kami saat ini lebih fokus pada peristiwa ini (penganiayaan) dulu, bukan video-video tersebut," ujar Yossi kepada awak media, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Jadi Pejabat Ditjen Pajak, Sekian Harta Kekayaan Ayah Mario Dandy

"Laporan polisi yang saat ini kami sidik adalah kekerasan terhadap anak. Jadi kami fokus untuk pendalaman di kasus ini saja," sambung dia.

Yossi menegaskan polisi tidak akan pandang bulu untuk memberikan hukuman kepada Mario.

Walau pelaku merupakan anak dari pejabat Ditjen Pajak, fakta tersebut tidak akan berpengaruh apa-apa. Mario tetap diproses sesuai hukum dan prosedur yang berlaku.

"Kalaupun orangtua pelaku bekerja di sana (Ditjen Pajak), tidak ada kaitannya dengan hal tersebut. Kami hanya fokus kepada tersangka," kata Yossi.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan pekerjaan orangtua pelaku. Kami hanya melihat perbuatan apa yang sudah dilakukan pelaku," imbuh dia.

Baca juga: Benarkan Mario Anak Pejabat Ditjen Pajak, Kapolda Metro: Kami Tak Lihat Latar Belakang

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penganiayaan D oleh Mario terjadi 20 Februari 2023 di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Peristiwa itu berawal dari D yang memiliki persoalan dengan mantan kekasihnya berinisial A (15).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com