Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2023, 10:03 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial P nekat mengakhiri hidupnya usai membunuh dua orang.

Dua korban pembunuhan itu diduga dicor oleh P menggunakan semen.

P sendiri bunuh diri dengan menyayat urat nadi tangannya di rumah kontrakan di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

"Ya, diduga dua (orang korbannya)," ujar Kapolsek Bekasi Utara Kompol Arwan kepada wartawan di lokasi, Selasa (28/2/2023).

Arwan sendiri tidak memerinci soal di mana titik tepat korban dicor oleh terduga pelaku.

Pihak Polsek Bekasi Utara dan Polres Metro Bekasi Kota juga kini sedang menunggu tim Inafis dari Polda Metro Jaya untuk pembongkaran rumah kontrakan pelaku.

Baca juga: Seorang Pria di Bekasi Membunuh Dua Orang, Kemudian Bunuh Diri

Sementara itu, tetangga sekaligus petugas keamanan di lingkungan rumah kontrakan, yakni Adi (54), memperkuat dugaan bahwa korban sudah dicor.

Sebab, pada Minggu (26/2/2023) atau pada hari pembunuhan terjadi, terduga pelaku sempat membeli semen dan pasir setelah ia terlibat percekcokan soal utang piutang dengan dua orang terduga korban.

"Yang meninggal datang mau nagih utang, mungkin cekcok. Tetangga dengar suara gaduh, terus setelah itu curiga melihat dia beli semen satu sak sama pasir waktu hari Minggu sore," ucap dia.

Sebagai informasi, warga di wilayah Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, digegerkan dengan temuan seorang pria yang bunuh diri pada Senin (27/2/2023) malam.

Diduga, pria berinisial P ini merupakan pelaku pembunuhan.

Baca juga: Terungkap Kondisi D Usai Dianiaya secara Brutal oleh Mario: Hidung Keluar Darah dan Ngap-ngapan

Pengamatan Kompas.com di TKP, lokasi rumah yang dijadikan tempat pembunuhan dipadati oleh warga.

Puluhan warga itu datang untuk melihat kondisi rumah terduga pelaku. Namun, jarak mereka dibatasi karena petugas telah memasang garis polisi.

Beberapa petugas dari Polsek Bekasi Utara dan Polres Metro Bekasi Kota juga telah mendatangi lokasi kejadian. Satu unit mobil identifikasi dari Polsek Bekasi Utara juga telah tiba di lokasi.

Para warga yang penasaran pun hanya diperbolehkan untuk melihat dari jarak sekitar 5 meter karena TKP masih dijaga agar situasi steril.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Perampok Minimarket di Bekasi Todong Karyawan Pakai Senjata Api

Perampok Minimarket di Bekasi Todong Karyawan Pakai Senjata Api

Megapolitan
Harapan Warga Tanah Merah jika Anies Jadi Presiden, Minta Legalitas Rumah dan Perbaikan Jalan

Harapan Warga Tanah Merah jika Anies Jadi Presiden, Minta Legalitas Rumah dan Perbaikan Jalan

Megapolitan
Pemkot Depok Terjunkan Tim Selidiki Penyebab Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis

Pemkot Depok Terjunkan Tim Selidiki Penyebab Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis

Megapolitan
Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Dinilai Harus Manfaatkan Momentum untuk Jadi Kota Global

Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Dinilai Harus Manfaatkan Momentum untuk Jadi Kota Global

Megapolitan
Kloud Senopati Disegel Satpol PP, Kuasa Hukum Pertanyakan Surat Rekomendasi Pencabutan Izin Usaha

Kloud Senopati Disegel Satpol PP, Kuasa Hukum Pertanyakan Surat Rekomendasi Pencabutan Izin Usaha

Megapolitan
Peran 12 Remaja yang Tawuran di Pondok Aren: Admin Instagram hingga Bawa Senjata Tajam

Peran 12 Remaja yang Tawuran di Pondok Aren: Admin Instagram hingga Bawa Senjata Tajam

Megapolitan
IPW Nilai Gugatan Praperadilan Firli untuk Buktikan Penyidikan Sesuai Aturan Hukum

IPW Nilai Gugatan Praperadilan Firli untuk Buktikan Penyidikan Sesuai Aturan Hukum

Megapolitan
Forgupaki Telah Minta Guru SDN di Jaktim yang Digaji Rp 300.000 untuk Bicara Jujur Saat Diperiksa Disdik

Forgupaki Telah Minta Guru SDN di Jaktim yang Digaji Rp 300.000 untuk Bicara Jujur Saat Diperiksa Disdik

Megapolitan
KPU DKI Kekurangan Gudang Logistik Imbas 11 GOR Direvitalisasi

KPU DKI Kekurangan Gudang Logistik Imbas 11 GOR Direvitalisasi

Megapolitan
Jalan yang Dilalui Anies di Tanah Merah Tak Mulus, Jalan Perjuangan Namanya...

Jalan yang Dilalui Anies di Tanah Merah Tak Mulus, Jalan Perjuangan Namanya...

Megapolitan
KPU Minta Pemprov DKI Beri Kepastian Tempat Rekapitulasi dan Gudang Logistik Pemilu 2024

KPU Minta Pemprov DKI Beri Kepastian Tempat Rekapitulasi dan Gudang Logistik Pemilu 2024

Megapolitan
Sehari Sebelum Bunuh Imam Masykur, Praka Riswandi Manik Ikut RI 3 ke Solo

Sehari Sebelum Bunuh Imam Masykur, Praka Riswandi Manik Ikut RI 3 ke Solo

Megapolitan
Gumpalan Busa di Kali Baru Cimanggis, DLHK Depok: Diduga Limbah Lokal Deterjen

Gumpalan Busa di Kali Baru Cimanggis, DLHK Depok: Diduga Limbah Lokal Deterjen

Megapolitan
Kasatpol PP DKI: Kafe Kloud Senopati Ditutup karena Ditemukan Narkoba

Kasatpol PP DKI: Kafe Kloud Senopati Ditutup karena Ditemukan Narkoba

Megapolitan
Kumpulkan 750 Pegawai Eselon Tiga Bahas Status Baru Jakarta, Heru: Semua OPD Harus Bergerak Bersama

Kumpulkan 750 Pegawai Eselon Tiga Bahas Status Baru Jakarta, Heru: Semua OPD Harus Bergerak Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com