BEKASI, KOMPAS.com - Korban dari Wowon CS yang bernama Ai Maimunah (40), memekikkan takbir sesaat setelah ia menenggak kopi beracun yang telah disiapkan oleh Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin.
Fakta itu terungkap dalam rekonstruksi adegan ke-12 dari total 55 adegan yang digelar di lokasi kejadian, tepatnya di sebuah rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Rabu (1/3/2023).
"Ai Maimunah berteriak Allahuakbar... Allahuakbar," ujar narator dalam gelar rekonstruksi di lokasi kejadian, Rabu.
Baca juga: Terungkap, Detik-detik Tersangka Wowon CS Eksekusi Korbannya di Bantargebang
Ucapan itu terlontar ketika Ai Maimunah berada di kamar setelah ia menenggak kopi beracun.
Usai pekik takbir terucap dari mulut Ai Maimunah, ia pun pingsan di dalam kamar. Adegan kemudian berlanjut ke nomor 13.
Di adegan ke-13, tersangka Duloh kemudian mendatangi dua korban lainnya, Riswandi dan Ridwan.
Saat itu juga, keduanya dicekik oleh Duloh.
"Duloh mencekik Riswandi dengan tangan kanan, dan tangan kiri membekap hidung. Kaki Duloh melintang bahu," ungkap narator.
"Duloh juga mencekik Ridwan dengan posisi yang sama, sambil berkata 'sudah, jangan berisik'," tambah dia.
Solihin alias Duloh kemudian melihat Dede Solehudin dan berkata bahwa Dede juga harus bertanggungjawab.
Adegan berlanjut ke nomor 14. Di adegan tersebut, Duloh memutuskan untuk pergi dari tempat kejadian setelah proses eksekusi korban selesai.
Baca juga: Jalani Rekonstruksi Pembunuhan di Bekasi, Wowon Cs Dihujat Warga
Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon Erawan alias Aki Banyu (60), Muhammad Dede Solehudin (35), dan Solihin alias Duloh (64) di Cianjur.
Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.
Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Ai Maimunah merupakan istri Wowon, sedangkan dua korban tewas lain adalah anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.
Sementara itu, satu korban berinisial NR (5) yang sempat kritis adalah anak kandung Wowon dan Ai Maimunah. NR selamat karena hanya menyesap sedikit kopi beracun.
Baca juga: Antusiasme Puluhan Emak-emak Tonton Rekonstruksi Kasus Wowon dkk di Bawah Gerimis...
Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan.
Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan, serta menggandakan uang.
Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.
Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu, dan Farida.
Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat. Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka pada 19 Januari 2023.
Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.