Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Bakal Panggil Jajaran Transjakarta Terkait Maraknya Pelecehan di Bus TJ

Kompas.com - 03/03/2023, 14:35 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku bakal memanggil jajaran PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Pemanggilan dilakukan karena tindakan pelecehan seksual kembali marak di bus transjakarta.

Menurut Heru, pemanggilan ini akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang bermitra dengan PT Transjakarta, salah satu BUMD DKI Jakarta.

"Saya panggil lagi Transjakarta. Segera saja saya panggil habis ini, Dishub nanti (yang memanggil Transjakarta)," ucapnya di Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Transjakarta Perluas Jangkauan Bus Pink Khusus Wanita, Cek di Sini

Dalam kesempatan itu, Heru mengaku mempertimbangkan opsi melarang penumpang yang pernah melakukan pelecehan seksual untuk naik Transjakarta lagi.

Metode yang akan digunakan untuk melacak pelaku pelecehan seksual adalah sistem pengenalan wajah (face recognition) melalui kamera CCTV yang ada di halte transjakarta.

"Iya, itu (larangan naik bus transjakarta) ide bagus. Nanti kami laksanakan. Coba nanti kami pakai CCTV yang ada ininya (face recognition)," urai Heru.

Sebagai informasi, kasus pelecehan seksual pada 20 Februari 2023 dialami penumpang perempuan berinisial HFS (22).

Baca juga: Sistem Tarif Integrasi JakLingko Gunakan Face Recognition untuk Cegah Pelecehan Seksual

Saat itu, HFS menumpang bus Transjakarta rute Monas-Pulogadung.

Polda Metro Jaya mengonfirmasi pelaku pelecehan seksual terhadap HFS telah ditangkap. Pelaku merupakan pria bernama Mufarok (56).

Sementara itu, kasus pelecehan seksual kembali terjadi pada 25 Februari 2023. Korban saat itu sedang berada di bus transjakarta rute Kampung Melayu-Tanah Abang.

Korban perempuan tersebut semula tengah tertidur. Kemudian, penumpang laki-laki di sebelahnya melecehkan korban.

Usai dilecehkan, korban melapor ke petugas Transjakarta yang berada di bus. Petugas lalu menangkap pelaku pelecehan dan menggiringnya ke Polres Jakarta Pusat.

Sebelumnya juga marak kasus pelecehan seksual di bus transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com