JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar warga yang mengungsi ke Markas PMI Jakarta Utara akibat kebakaran pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, tengah kembali ke rumah masing-masing.
Mereka berbondong-bondong meninggalkan posko pengungsian di Markas PMI untuk melihat kondisi rumahnya setelah insiden kebakaran pada Jumat (3/3/2023).
Pantauan Kompas.com, tiga tenda pengungsian yang didirikan di lapangan Markas PMI Jakarta Utara tampak sepi.
Hanya tersisa beberapa warga yang tengah beristirahat dan menyantap makanan.
Sementara itu, petugas dan relawan tampak sibuk menyiapkan makanan dan serta perlengkapan untuk pada pengungsi.
Beberapa di antaranya juga memperbarui informasi mengenai jumlah korban jiwa maupun luka.
Baca juga: Update: 17 Tewas dan 51 Terluka Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Petugas Posko Darurat Bencana PMI Jakarta Utara, Acang menjelaskan bahwa sampai saat ini tercatat ada 342 orang yang mengungsi di PMI Jakarta Utara.
Namun, pada Sabtu pagi ini sebagian besar pengungsi tengah mengecek kondisi rumahnya masing-masing setelah mendapatkan izin dari petugas di lapangan.
"Iya sebagian besar pengungsi sedang mengecek kondisi rumah masing-masing. Karena kan tadi pagi sudah diizinkan. Jadi mereka kesana dulu mengecek, nanti akan kembali lagi ke sini," ujar Acang.
Acang memastikan bahwa seluruh pengungsi di Markas PMI Jakarta Utara merupakan korban selamat dan warga sekitar yang turut terdampak.
Adapun untuk korban yang mengalami luka-luka akibat kebakaran pada Jumat malam, langsung dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Semua pengungsi di sini merupakan korban selamat. Kalau yang punya komorbid akan ditangani, karena di sini disediakan posko kesehatan," kata Acang.
"Untuk yang luka-luka akibat kebakaran langsung kami rujuk ke rumah sakit," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam.
Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Data terakhir, ada 17 orang tewas dan 51 luka-luka akibat kebakaran hebat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.