JAKARTA, KOMPAS.com - Iriana (61) menjadi salah satu dari tiga korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang telah teridentifikasi, Minggu (5/3/2023).
Anak Iriana, Sulistiawati (44), mengungkapkan bahwa ibunya memiliki tabungan haji sebesar Rp 120 juta yang ikut ludes terbakar.
"Duit Rp 120 juta untuk pelunasan haji ludes terbakar, tidak ada yang tersisa. Uang ditaruh di kaleng," ujar dia di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu.
Baca juga: Update Identitas Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Iriana, Usia 61 Tahun
Sulistiawati menuturkan, uang itu berada di dalam kaleng biskuit. Iriana selalu menaruhnya di kamar tidur depan, tepat di bawah dipan.
"Uangnya masih ada di kaleng, tapi hancur. Kayak koran dibakar. Kalengnya masih di kamar depan," kata Sulistiawati.
Menurut Sulistiawati, ibunya sudah menabung sejak lama. Sebab, nominal itu tidak hanya untuk pelunasan biaya haji, juga modal berdagang.
Selain uang milik ibunya, Sulistiawati juga kehilangan salah satu motornya.
Akibat tersambar kobaran api yang besar, motor itu kini hanya tinggal rangkanya saja.
"Emas juga belum ketemu. Ada kalung dan cincin. Cuma satu aja yang ketemu, baru gelang. Masih dalam kondisi utuh, cuma ada bekas hitam yang digosok hilang," jelas dia.
Baca juga: Warga Koja Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang soal Wacana Relokasi: Kalau Bisa Jangan di Rusun
Sementara harta benda lainnya, termasuk ponsel para anggota keluarga, juga tak tersisa karena terbakar.
"Saat kejadian enggak sempat mengamankan harta benda. Pada fokus nyelametin diri," imbuh Sulistiawati.
Karumkit RS Polri Kramatjati Brigjen Hariyanto mengungkapkan, jenazah dengan nomor PM016 teridentifikasi sebagai Iriana (61).
Baca juga: Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi
Adapun jenazah bernomor PM016 merupakan salah satu korban kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, pada Jumat (5/3/2023) malam.
"Jenazah dengan nomor PM016 teridentifikasi sebagai Iriana," kata Hariyanto di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu.
Iriana tercatat sebagai warga Kampung Bendungan Melayu, RT 006/RW 001, Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.