JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dr Theryoto mengatakan, tiga balita yang mengalami luka bakar serius tengah dirawat di RS tersebut.
Mereka adalah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
"Tiga balita menderita luka bakar serius. Kami terus memberikan perawatan maksimal sampai hari ini," kata Theryoto kepada awak media di lobi RSPP pada Senin (6/3/2023).
"Mudah-mudahan upaya kami mendatangkan hasil positif dan mereka bisa keluar dari kondisi kritis," tambah dia.
Theryoto mengaku telah melakukan berbagai upaya kepada seluruh korban luka yang dirawat sejak Sabtu (4/3/2023) di RSPP.
Selain tiga balita, terdapat tiga pasien remaja dan 18 pasien dewasa yang ada di RSPP.
Mayoritas dari mereka mengalami luka bakar serius yang persentasenya mencapai 95 persen.
"Saat ini kami merawat 24 korban yang masuk ke dalam kategori luka berat. Luka bakarnya jelas di atas 50 persen semua. Mungkin sekitar 50-95 persen," ujar Theryoto.
Baca juga: Direktur RSPP: Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Alami Luka Bakar hingga 95 Persen
Oleh karena itu, pihak RSPP setidaknya melakukan tiga upaya demi memberikan penyembuhan kepada para korban.
Tim dokter terus merawat tiap luka bakar agar tak timbul infeksi. Kemudian ada pula tindakan operasi untuk mengangkat jaringan mati agar tak membahayakan korban.
"Pertama, kami pasti merawat lukanya agar tidak terinfeksi. Kedua, kalo misalnya ada jaringan-jangan yang mati segera kami lakukan tindakan operasi untuk membersihkan semua jaringan tersebut," kata Theryoto.
"Ketiga, jelas kami akan memperhatikan indeks pasiennya. Entah itu makanannya, hingga cairan tubuh yang masuk dan keluar. Jadi semua dalam pantauan dokter. Seandainya ada masalah atau keluhan pasti akan segera diketahui," imbuh dia.
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Baca juga: RSPP Terima 26 Pasien Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 1 di Antaranya Meninggal Dunia
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Setelah itu, api dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga permukiman warga.
Baca juga: Korban Luka Kebakaran Depo Pertamina di RS Koja Dirujuk ke RSPP
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.