Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Disamakan dengan Kampung Tanah Merah, Warga Bendungan Melayu: Kami Bukan Penduduk Gelap

Kompas.com - 10/03/2023, 14:30 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rudi (63), warga RT 006 RW 01, Bendungan Melayu, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, menegaskan bahwa warga di kawasannya memiliki status kepemilikan tanah yang resmi.

Ia membantah anggapan bahwa status warga Bendungan Melayu sama dengan Kampung Tanah Merah meski sama-sama terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Ia menegaskan hal tersebut karena tidak sedikit orang salah kaprah tentang batasan wilayah usai terjadinya kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Baca juga: Warga Dekat Depo Pertamina Plumpang Mengaku Punya SHGB, Terbit Jelang Pemilu 2019

"Di sini ini Kampung Bendungan Melayu. Kalau RW 09 itu Kampung Tanah Merah. Kami bukan penduduk gelap. Banyak yang sering menyamakan," ucap Rudi saat ditemui Kompas.com pada Jumat (10/3/2023).

"Makanya orang sana bilangnya ini ilegal," seloroh Rudi sambil tertawa.

Rudi yang rumahnya selamat dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini mengaku memiliki sertifikat hak guna bangunan (SHGB) atas rumah yang dia huni.

Menurut dia, SHGB itu berlaku selama 30 tahun. Dengan memegang SHGB ini, Rudi menolak disebut sebagai warga ilegal.

"Saya dari lahir di sini, ada kok SHGB. Kalau enggak salah 30 tahun (masa berlakunya)," ungkap Rudi.

Baca juga: 2 Jenazah Terakhir Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Akhirnya Dijemput Keluarga di RS Polri

Rudi mengaku menerima SHGB menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 atau menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo pada periode pertama.

"Setelah (Jokowi) jadi (Presiden), pas mau kedua (periode kedua)," ujar Rudi.

"Iya (menjelang Pemilu 2019). Dua periode kan dia (Jokowi). Kejadiannya (penerbitan SHGB) pas mau akhir (masa jabatan periode pertama)," imbuh dia.

Rudi juga memastikan ia memiliki surat izin mendirikan bangunan (IMB) dan taat membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) tiap tahunnya.

"Ada semua, bayar saya," tutur Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com