Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Datangi Lokasi Mahasiswi UI yang Diremas Bokongnya, Sisir CCTV

Kompas.com - 14/03/2023, 15:12 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok mendatangi lokasi kejadian pelecehan mahasiswi Universitas Indonesia (UI) di Jalan H.M Kuru, RT 004 RW 005, Kukusan, Beji, Depok, pada Selasa (14/3/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah petugas Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Depok terlihat tengah berada di lokasi sejak pukul 12.03 WIB.

Petugas menelusuri kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.

Mereka tampak sibuk mondar-mandir dari rumah ke rumah warga yang memiliki kamera pengawas.

Baca juga: Pulang Berbelanja di Minimarket, Mahasiswi UI Dipepet Motor lalu Diremas Bokongnya

Kanit PPA Polres Metro Depok Iptu Indro WP tampak berbincang dengan salah seorang warga setempat.

Ia menanyakan sejumlah CCTV yang berkemungkinan merekam jejak pelaku pelecehan seksual yang mengendarai sepeda motor.

"Selain CCTV di lokasi kejadian, sekiranya ada lagi CCTV di sekitar lokasi," tanya Indro kepada seorang warga.

Selain menyisir CCTV, polisi juga turut meminta identitas korban pelecehan seksual berinisial A untuk didata.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi UI Diremas Bokongnya di Depok

Adapun peristiwa pelecehan seksual terhadap A itu terjadi pada Senin (13/3/2023) petang.

Berdasarkan video yang diterima Kompas.com, korban A terlihat tengah berjalan di gang yang kondisinya begitu sepi sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketika itu A baru saja pulang dari berbelanja di minimarket.

Tak lama kemudian, seorang pelaku yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba memepet korban dari arah belakang dan langsung meremas bokong korban.

"Lagi jalan tiba-tiba dia (pelaku) dari belakang pakai tangan kirinya meremas pantat saya," kata A saat dijumpai di lokasi, Selasa (14/3/2023).

Mendapat tindakan pelecehan tersebut, korban lantas hanya bisa berteriak tanpa mengejar pelaku.

"Spontan saya langsung teriak tapi saya enggak sampai mengejar dia karena di pikiran saat itu saya langsung mau pulang dulu deh, soalnya kondisinya sepi," kata A.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com