Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Selebgram Ajudan Pribadi, dari Kuli Menjadi Miliarder dan Kini Tersandung Kasus Penipuan

Kompas.com - 15/03/2023, 05:59 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selebgram Ajudan Pribadi ditangkap Polres Metro Jakarta Barat karena tersandung kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta soal penangkapan Ajudan Pribadi di sini:

Tipu korban Rp 1,3 miliar

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan, pria bernama asli Akbar Pera Baharudin itu dilaporkan menipu korbannya hingga Rp 1,35 miliar.

Akbar diamankan di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/3/2023), dan kini sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat.

“Kami amankan di Makassar. Sementara masih berproses di kami (di Polres Metro Jakarta Barat,” ujar Andri, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Duduk Perkara Penangkapan Ajudan Pribadi, Terlibat Penipuan Jual-beli Mobil Mewah dan Diamankan di Makassar

Kuasa hukum korban, Sulaiman Djojoatmodjo mengatakan bahwa Akbar menawarkan mobil mewah Land Cruiser dan Mercy kepada kliennya pada November 2021 lalu.

“Karena terbujuk dengan rayuan si Akbar ini, klien saya setor uang ke yang bersangkutan tiga kali. Sehingga total menjadi Rp 1,35 miliar,” ujarnya, Selasa.

Meski uang telah disetorkan, kedua mobil itu tak kunjung diberikan ke tangan korban. Akbar berdalih mobil-mobil tersebut sedang bermasalah.

Sudah disomasi tiga kali

Tak terima dengan jawaban Akbar, pihak pembeli pun memaksa agar mobil-mobil tersebut segera diserahkan.

Akbar disebut sudah disomasi tiga kali.

“Sudah diminta, sudah saya somasi tiga kali, sudah saya ajak ngobrol ketemu, tapi yang bersangkutan belum ada iktikad baiknya,” papar Sulaiman.

Baca juga: Profil Ajudan Pribadi yang Tersandung Kasus Penipuan: Pernah Jadi Kuli dan Pemulung, Kini Miliarder

Selebgram tersebut terus berjanji akan mengembalikan uang tersebut.

Akan tetapi, hal itu tak kunjung terjadi.

Akhirnya, klien Sulaiman memutuskan untuk lapor polisi.

"Tapi saat sampai kami buat laporan polisi, tidak ada sama sekali apa yang dia omongkan itu terwujud. Makanya kami polisikan soalnya cuma janji-janji saja," jelas Sulaiman.

Atas perbuatannya, Ajudan Pribadi disangkakan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

Profil Ajudan Pribadi

Pria yang kerap mengunggah kebersamannya dengan pejabat tersebut merupakan ajudan dari Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi) Andi Rukman Karumpa.

Sebelum menjadi ajudan pribadi, Akbar disebut bernasib kurang beruntung.

Pasalnya, ia harus melakoni kerja kasar demi bisa bertahan hidup, sebagaimana dilansir dari Kompas.TV.

Baca juga: Selebgram AP yang Ditangkap karena Diduga Menipu Rp 1,3 Miliar Adalah Ajudan Pribadi

Saat kelas 2 SMP, Akbar terpaksa berhenti sekolah karena tak punya biaya.

Setelah putus sekolah, Akbar menjalani berbagai macam profesi, mulai dari menjadi kuli bangunan di Palopo, Sulawesi Selatan, pemulung, dan penjual kacang di lapangan golf di Makassar.

Ia sesekali membuka jasa pijat bagi pengguna lapangan golf tersebut.

Hal itulah yang mempertemukan Akbar dengan Andi Rukman Karumpa. Andi yang tertarik dengan Akbar pun memboyongnya ke Jakarta.

Di Ibu Kota, Akbar tak langsung menjadi ajudan. Dia menjalani profesi sebagai tukang bersih-bersih.

Baru ketika Andi memecat ajudan lamanya, Akbar ditunjuk menjadi ajudan pribadi yang baru. Sejak itulah, Akbar menyebut dirinya sebagai Ajudan Pribadi.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Saat Ayah Mario Rajin Cek Deposit Box | Buntut Rusaknya Rumput Stadion Usai Konser Blackpink | Polemik Mundurnya Dirut Transjakarta

Kehidupan Akbar berubah 180 derajat setelah ia menjadi ajudan pribadi Andi. Profesi barunya itu memungkinkan Akbar bertemu dengan para pesohor Tanah Air.

Namanya kian melejit usai diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk hadir di pernikahan sang anak, Kahiyang Ayu di Solo, Jawa Tengah, pada 2017 lalu.

Setelah namanya terkenal, Akbar menjalani kehidupan yang lebih baik. Bahkan, selebgram Ajudan Pribadi itu disebut memiliki apartemen mewah senilai Rp20 miliar.

(Kompas.com: Zintan Prihatini/ Kompas.TV/ Fiqih Rahmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com