JAKARTA, KOMPAS. com - Billy (26) sempat dikira telah tewas terbakar dalam peristiwa kebakaran yang melanda rumahnya di Jalan Prapatan II, RT 006/005, Senen, Jakarta Pusat pada Senin (13/20223).
Billy menjelaskan dirinya saat itu sedang tidur di lantai tiga. Ketika terbangun sekitar pukul 12.05 WIB, kamarnya telah dipenuhi api yang membuat dia kesulitan keluar kamar.
“Saya dengar papa sudah nangis-nangis, ‘Billy turun’. Papa kira saya sudah kepanggang di kamar,” tutur dia kepada Kompas.com di Pos RW 005, Selasa (14/3/2023).
Tidak habis akal, Billy bergegas meraih ponselnya lalu menghantam lantai kayu yang sudah lapuk sebelum loncat ke lantai dua.
Baca juga: 5 Rumah di Senen Dilahap Si Jago Merah, Kronologi hingga Kondisi Terkini Korban
Setelah itu, dia melarikan diri dengan loncat dari puncak tangga lantai dua ke lantai satu, hingga akhirnya bisa keluar rumah.
“Akhirnya saya lompat dari puncak tangga lantai 2, langsung ke lantai 1. Habis itu langsung keluar dan teriak ke warga kalau ada kebakaran,” sambung dia.
Setelah dua menit berteriak minta tolong, Billy kaget karena rumahnya roboh.
“Untung itu saya sudah keluar, mungkin kalau timing-nya beda satu menit, saya sudah beneran kepanggang,” pungkas dia.
Lantaran dikenal sering membanyol oleh para tetangganya, Billy bercerita bahwa ketika dia berteriak kebakaran dan minta tolong, warga sekitar tidak menanggapinya.
"Saya lari, teriak sekencang-kencangnya. Awalnya enggak ada yang nanggepin, dikira bercanda," kata dia.
"Akhirnya saya teriak lebih kenceng, 'Woy, kebakaran beneran!', baru orang pada berhamburan keluar (dari rumah)," sambung dia.
Baca juga: Akibat Sering Bercanda, Warga Senen Sempat Tak Dipercaya Tetangga Saat Rumahnya Kebakaran
Billy menjelaskan bahwa warga sekitar langsung bahu membahu memadamkan api dengan membawa ember berisi air.
Ayah Billy, Rodjiman (70), juga turut berlari meminta bantuan RT saat api berkobar dari lantai dua rumahnya.
Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting pada kipas angin yang menyebabkan adanya percikan api.
Ketika ditanya soal barang berharga miliknya yang habis dilahap api, Billy langsung meringis.
“Aduh, itu sayang banget limited edition kesayangan saya. Nyesek. Sepatu Airmax. Harganya Rp 10 juta,” tutur dia.
Billy mendeskripsikan bahwa sepatu tersebut berwarna merah dan terkenal di kalangan tetangganya karena nyentrik.
“Barang kesayangan saya itu, rare. Sampai orang bilang, ‘Bung, sepatu gimana?’. Semua orang di sini nanyain sepatu saya,” ungkap Billy sambil meringis.
Baca juga: Pemilik Rumah yang Kebakaran di Senen Menyesal Tak Sempat Selamatkan Sepatu Limited Edition
“Itu dipakai artis luar negeri (sepatunya). Makanya saya melamun aja, sampai mikir ‘Kenapa enggak selametin sepatu itu. Padahal sepatu semuanya ditaruh di bawah,” sambung dia.
Selain sepatu, Billy juga mengaku tidak sempat menyelamatkan surat-surat penting dari dalam rumahnya.
“Surat-surat juga enggak ada yang selamat sama sekali. Sebenarnya ada di lantai tiga, tapi waktu saya kebangun, api sudah besar, saya enggak ada kepikiran ambil surat-surat,” ujar dia.
“Cuma ambil ponsel karena ada di samping bantal,” ucap dia.
Baca juga: Bantah Kebakaran di Senen karena Lupa Matikan Kipas Angin, Pemilik Rumah: Itu Korsleting
Berdasarkan keterangan Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal, terdapat sebanyak 16 damkar yang akhirnya dikerahkan untuk membantu padamkan api.
Sebanyak 19 keluarga yang terdiri dari 100 jiwa terdampak oleh kebakaran ini. Ada lima rumah yang terbakar habis, dan sembilan lainnya terdampak ringan.
Selain itu, tidak ada korban jiwa. Namun, kaki Billy luka-luka akibat sempat loncat dari rumahnya untuk menyelamatkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.