Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 20 Jam, Kebakaran Gudang di Karawaci Belum Benar-benar Padam, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 23/03/2023, 15:17 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan mengungkapkan, pemadaman api yang membakar sebuah gudang milik PT Pilar Niaga Makmur di Jalan KS Tubun, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Rabu (22/03/2023), cukup sulit.

Maryono berujar, petugas kesulitan memadamkan si jago merah yang melahap gedung dengan luas 3.000 meter persegi itu karena barang-barang di dalam gudang mudah terbakar.

"Itu karena bahan yang ada di dalam gudang tersebut plastik-plastik yang beku, dalam artian plastik yang sudah pada menjadi barang-barang," ujar Maryono kaepada Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Gudang di Karawaci Tangerang Terbakar, 20 Jam Belum Juga Padam

Bangunan yang terbakar itu merupakan gudang dagangan toko online berupa barang-barang berbahan plastik dan perabotan rumah tangga.

Dengan begitu, api cepat sekali menyambar dan merambat ke barang-barang tersebut sehingga api sulit dipadamkan.

"Kedalamannya atau tumpukannya (barang dagangan di gudang itu) agak dalam, jadi bisa kemungkinan seperti itu (titik-titik api masih tersisa sampai siang ini)," jelas Maryono.

Kebakaran yang terjadi pada Rabu pukul 15.50 WIB itu diduga akibat konsleting. Maryono menjelaskan, pihaknya menerima laporan kebakaran itu sekitar pukul 16.35 WIB.

Baca juga: Sempat Tolak Rp 200.000 Usai Kembalikan Dompet Hotman Paris, Petugas Kebersihan Ini Akhirnya Dapat Uang Segepok

Usai persiapan selama lima menit, 76 personel dari berbagai unit dan 16 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan menuju lokasi kebakaran tersebut.

Maryono menyebutkan, meski pemadam kebakaran sudah tiba di lokasi tersebut sejak pukul 16.50 WIB, tetapi pemadaman api dan pendinginan berlangsung lama.

"Penanggulangan selesai pukul 02.00 WIB, " jelas Maryono.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampai hari ini sekitar pukul 12.00 WIB atau sekitar 20 jam sejak kebakaran, petugas pemadam kebakaran masih terus berusaha memadamkan sisa-sisa api.

Sementara itu, asap berwarna abu-abu juga masih terlihat mengepul.

Baca juga: Khawatir Ringankan Hukuman Mario Dandy dkk, Ayah D Tarik Pemberian Maafnya

Sejumlah petugas pemadam kebakaran juga masih hilir-mudik memasuki area gedung untuk memadamkan beberapa titik api yang masih menyala.

Dua mobil pemadam kebakaran juga masih berjaga di luar gedung.

Maryono menyebutkan bahwa pihaknya masih terus mengantisipasi kebakaran lanjutan dari sisa-sisa titik api tersebut.

"Tapi kami sudah antisipasi nanti kalau seandainya terjadi apinya keluar, kami sudah siapkan pemadam untuk di kawasan itu," sebut Maryono.

"Sampai nanti malam. Kami juga sudah koordinasi dengan petugas keamanan yang ada di gudang tersebut," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com