Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bercerita Nyamannya Transportasi Umum di Jerman, Claudia Santoso Harap Jakarta Makin Berbenah

Kompas.com - 30/03/2023, 14:33 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi asal Indonesia, Claudia Santoso, mengungkapkan bahwa transportasi umum di Jerman sangat memudahkan mahasiswa untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Pasalnya, kata gadis kelahiran 27 Oktober 2000 itu, setiap mahasiswa di Jerman hanya perlu sekali bayar per satu semester dengan menggunakan kartu mahasiswa untuk menggunakan transportasi umum jenis apapun di sana.

Sebagai informasi, Claudia merupakan pemenang ajang pencarian bakat The Voice Germany 2019 juga seorang mahasiswa yang tengah mengemban pendidikan di Jerman.

“Di Jerman, aku merasakan bahwa transportasi umum itu dipermudah banget untuk kita hidup. Apalagi, beli kartunya itu yang memang langganan mahasiswa. Jadi, bukan sekali jalan itu bayar berapa,” kata Caludia saat berkunjung ke Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Pengguna Transportasi Umum di Jakarta yang Pindah-pindah Moda Bertumbuh

“Iya, jadi kartu mahasiswa itu, satu semester, kita bayar 200 Euro. Jadi, 6 bulan itu Rp 3 juta. Nah, itu bisa unlimited itu. Sehari mau berapa kali naik, itu juga terserah dan pakai transportasi apa pun, dari bus, subway, maksudnya MRT, LRT, kereta regional itu juga bisa dipakai,” ujar Claudia lagi.

Dengan adanya sistem berlangganan dengan menggunakan kartu mahasiswa, kata Claudia, setiap mahasiswa tidak akan pusing untuk mengatur ongkos setiap hari.

Selain hal tersebut, Claudia mengungkapkan bahwa transportasi umum yang ada di Jerman juga memiliki lajur yang banyak.

“Yang aku lihat, di Jakarta, kita kalau misalnya nungguin bus, kayak transjakarta gitu, orang masih desak-desakkan saat antre di halte. Nah, kalau di Jerman, itu sudah tidak desak-desakkan lagi. Karena, memang banyak option-nya (lajur),” tutur Claudia.

Baca juga: Terungkap, Ini Keluhan Warga Soal Tarif Integrasi Transportasi Umum di Jakarta

Tidak adanya antrean panjang ketika hendak menumpang transportasi umum di Jerman, kata Claudia, juga disebabkan jadwal kedatangan dari transportasi tersebut.

“(Di Jerman) datangnya itu setiap 5 menit sekali atau 10 menit sekali. Jadi, orang enggak harus menunggu lama banget. Dan bahkan, kalau subway itu cuma 2 menit-an datangnya,” imbuh Claudia.

Dengan begitu, Claudia berharap kota-kota besar seperti Jakarta, yang kerap terjadi kemacetan di beberapa titik, dapat memaksimalkan transportasi umum untuk masyarakat.

“Aku harap, solusi satu-satunya itu bukan cuma ojek (online) doang. Jadi, transportasi umum juga, karena lebih ramah lingkungan juga kan,” tegas Claudia.

Baca juga: Tidak Sepi seperti JPO Semanggi-Benhil, Jembatan Cempaka Mas Ramai Pengguna Transjakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com