Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rela Datang dari Purwokerto demi Diobati Ida Dayak di Depok, Pasien: Sampai Sini Subuh, tapi Sudah Ramai

Kompas.com - 03/04/2023, 14:32 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Para pasien yang hendak menjalani pengobatan alternatif Ida Dayak di GOR Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong, Depok, ada yang dari luar kota.

Mereka rela datang jauh-jauh untuk diobati Ida Dayak.

Para pasien yang akan menjalani pengobatan alternatif, di antaranya pengidap penyakit stroke, sulit berbicara, lumpuh, saraf kejepit, patah tulang, dan orang dengan keterbelakangan mental..

Baca juga: Ada Pengobatan Alternatif Ida Dayak, Warga Membeludak Padati GOR Kostrad di Depok

Salah satu pasien Ida Dayak yang berasal dari luar Depok, yakni Jurianta.

Perempuan yang berusia 34 tahun itu mengaku bertolak dari kampungnya di Gumelar, Purwokerto, Jawa Tengah, hanya untuk mendapatkan penanganan dari Ida Dayak.

Ia bersama keluarganya berangkat sejak Minggu (2/4/2023) malam menuju Depok, Jawa Barat setelah mendapatkan informasi dari saudaranya yang berada di Jakarta.

"Berangkatnya kemarin habis isya, sampai sini subuh. Tapi kondisinya sudah ramai," kata Jurianta kepada Kompas.com, Senin.

Sesampainya di lokasi, Jurianta dikejutkan dengan membeludaknya para warga yang sudah memenuhi area GOR Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong.

Baca juga: Macet karena Pengobatan Alternatif Ida Dayak, Hindari Area Cilodong Depok

Melihat kondisi itu, Jurianta khawatir bakal tak kebagian giliran berobat.

Sebab, para pasien tidak melakukan pendaftaran jika ingin menjalani pengobatan alternatif tersebut.

"Belum tahu, tapi kalau caranya kayak gini kayaknya enggak mungkin, sebab masa iya (pasien) dorong-dorongan," kata Jurianta.

"Seharusnya kan pasien dibariskan. Kalau kayak begitu kan bisa pasiennya enggak kuat," sambung dia.

Karena itu, Jurianta yang merupakan seorang pengidap penyakit benjolan di leher itu mengaku harap-harap cemas mendapatkan penanganan dari Ida Dayak.

Baca juga: Ingin Diobati Ida Dayak, Pasien Berkursi Roda Rela Menunggu di Lapangan Terbuka pada Siang Terik

"Mudah-mudahan bisa mendapatkan pertolongan," imbuh dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, para pasien berkursi roda rela menunggu di lapangan terbuka.

Bermodalkan payung serta alas duduk seadanya, mereka tetap bertahan di lapangan terbuka meski sinar matahari siang hari ini begitu terik.

Mereka rela berpanas-panasan lantaran ingin segera mendapati penanganan Ida Dayak. 

Warga dari berbagai daerah mulai memadati area GOR Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong, sekitar pukul 11.20 WIB.

Mereka menyempatkan diri untuk mengantarkan sanak-saudaranya agar mendapatkan penanganan dari Ida Dayak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com