DEPOK, KOMPAS.com - Kekecewaan tampak dirasakan oleh banyak orang yang memadati gelanggang olahraga (GOR) Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong, Depok, pada Senin (3/4/2023).
Sebab, mereka tidak dapat menjalani pengobatan alternatif Ida Dayak, sosok yang diklaim dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Pelaksanaan pengobatan alternatif Ida Dayak terpaksa dibatalkan karena berlangsung ricuh.
Hal ini dikarenakan para pasien atau pengunjung tak bisa diatur. Kondisi itu membuat Ida Dayak enggan melanjutkan pengobatan alternatifnya sampai ia harus dievakuasi oleh anggota TNI.
Baca juga: Pengobatan Alternatif Ida Dayak di Kostrad Depok Dibatalkan Akibat Ricuh
"Ibu Ida tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan, karena kondisinya ramai sekali," kata Pangima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun di lokasi, Senin.
Batalnya acara pengobatan alternatif Ida Dayak seketika itu juga membuat ribuan pasien kecewa.
Padahal, tidak sedikit pengunjung dari berbagai daerah sengaja datang jauh-jauh ke Depok untuk mendapatkan penanganan dari Ida Dayak.
Jurianta (34), salah satu pasien dari Purwokerto, mengaku bahwa dirinya sudah datang sejak subuh agar kebagian giliran.
Baca juga: Ada Pengobatan Alternatif Ida Dayak, Warga Membeludak Padati GOR Kostrad di Depok
Ia mengetahui infomasi pengobatan Ida Dayak di Depok berdasarkan dari informasi saudaranya yang berada di Jakarta.
Berbekal informasi itu, Jurianta kemudian berangkat dari Gumelar, Purwokerto, Jawa Tengah, menuju Depok, Jawa Barat, sejak Minggu (2/4/2023).
"Berangkatnya kemarin habis isya, sampai sini subuh. Tapi kondisinya sudah ramai," kata Jurianta kepada Kompas.com, Senin.
Perempuan yang mengidap penyakit benjolan di leher itu mengaku datang bersama keluarganya hanya untuk menjalani pengobatan alternatif Ida Dayak.
"Saya ke sini mau ikut pengobatan. Saya berobat untuk penyakit benjolan di leher dan ini saudara saya (Muji Rahayu) dari kecil ada kekurangannya enggak bisa jalan," ujar dia.
Baca juga: Ingin Diobati Ida Dayak, Pasien Berkursi Roda Rela Menunggu di Lapangan Terbuka pada Siang Terik
Namun, Jurianta dikejutkan dengan membeludaknya warga yang sudah memenuhi area GOR Madivif 1 Kartika.
Menurut Jurianta, para pasien tidak melakukan pendaftaran jika ingin menjalani pengobatan alternatif tersebut.