Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pondok Labu, Ada Orang Tua Asuh Pasok Makanan Bernutrisi untuk Anak Stunting

Kompas.com - 05/04/2023, 11:30 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Pondok Labu menerapkan sistem orang tua asuh untuk memenuhi gizi bagi balita yang terkena stunting.

Adapun anak bisa dinyatakan terkena stunting usai ditimbang berat dan diukur tingginya.

Jika beratnya sangat kurang dari standar umurnya dan kurva pertumbuhannya melandai, maka anak tersebut ditetapkan kurang gizi atau stunting.

Kader Posyandu RW 09 Yani mengatakan, orang tua asuh bertugas untuk memberikan pemenuhan gizi bagi balita yang terkena stunting.

"Kita ada program orang tua asuh," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Ahli Gizi: Orangtua Kini Lebih Terbuka soal Anak Stunting, asal Penyampaiannya Tidak Judgemental

Ia menambahkan, tidak ada nominal uang yang ditentukan secara khusus bagi para orang tua asuh. 

Para orang tua asuh bisa memberikan perhatian dengan cara mengirimkan makanan, susu, vitamin, dan kebutuhan lainnya.

"Terserah dari masing-masing orang tua itu, kebanyakan Alhamdulillah ada yang kasih berupa makanan tambahan, vitamin, susu, dan lain-lain," kata dia.

"Makanan tuh maksudnya seperti nasi ya untuk pagi, siang, dan sore," tutur Yani.

Sementara itu, orangtua anak yang mengalami stunting, Sudarti (43) menceritakan, pihak posyandu telah menyampaikan akan ada orang tua asuh untuk membantu pemenuhan gizi anaknya. 

"Jadi dari kelurahan dan puskesmas ya itu juga harus ada izin dari orang tua, boleh enggak ada orang tua asuh, ya saya izinkan saja," kata Sudarti.

Baca juga: Kisah Sedih Ibu yang Berjuang Sembuh dari Limfedema tetapi Anaknya Malah Terkena Stunting

Menurut Sudarti, yang menjadi orang tua asuh bagi anaknya MZ yakni Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda.

Menurut Sudarti, Syamsul memberikan beberapa bantuan kepada anaknya seperti vitamin, susu, hingga makanan untuk tiga kali sehari.

"Termasuk ini makanan yang saya suapin sekarang, dapat sehari 3 kali dikirim, Kemarin di kasih Rp 150.000 buat jajan, susu dikasih tiga kardus, dan vitamin juga untuk satu bulan," tambah dia.

Menurut Sudarti, bantuan yang diberikan Syamsul kepada anaknya baru dimulai pada bulan ini.

"Iya, baru mulai bulan ini," pungkas dia.

Sebelumnya, Sudarti (43), warga yang tinggal di Pondok Labu, Jakarta Selatan, merasa sedih mendengar anaknya yang berusia 3 tahun dikategorikan stunting oleh posyandu setempat.

Baca juga: Ahli Gizi: Makan Telur Berpengaruh Cegah Stunting karena Proteinnya Sempurna

Ia pun baru mengetahui anaknya terkena stunting pada 2022 lalu.

Sudarti bercerita, pertama kali anaknya MZ divonis stunting oleh Posyandu Jeruk, RW 09, Pondok Labu, karena memiliki tinggi dan berat yang kurang dari anak seumurnya.

Saat itu, suami Sudarti yang mengantarkan MZ untuk berkumpul di RPTRA, tepatnya ketika posyandu mengundang semua orang tua yang mempunyai balita.

"Pertama divonis sama Posyandu Jeruk, terus dari Puskesmas Kelurahan datang ke rumah," ujar Sudarti saat ditemui oleh Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

"Terus karena anak saya beratnya kurang tinggi juga kurang untuk usia dia waktu itu masih berumur dua tahun dan beratnya itu cuma 9 kg," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com