JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan menggelar inspeksi mendadak (sidak) kelengkapan berkendara sekaligus pengecekan barang bawaan pelajar di wilayah hukumnya pada Rabu (5/5/2023).
"Hasilnya masih banyak pelajar yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) maupun alat kelengkapan berkendara, salah satunya helm," ungkap Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Harun di Jakarta.
Selain alat kelengkapan berkendara, masih ada beberapa kendaraan roda dua yang tidak sesuai standar.
Sejumlah pelajar kedapatan menggunakan motor yang pajaknya sudah mati hingga tidak adanya lampu penerangan.
Baca juga: Mulai 15 Agustus, Siswa Tanpa SIM Dilarang Bawa Motor dan Mobil ke Sekolah
Kendati demikian, Harun mengaku tidak akan melakukan tindakan apa pun untuk saat ini, termasuk penilangan.
Polres Metro Jakarta Selatan hanya memberikan imbauan agar para pelajar bisa memperbaiki kesalahannya.
"Kami memberikan imbauan dulu kepada anak-anak yang masih melanggar. Kalau yang tidak punya SIM, kami sarankan pakai angkutan umum untuk sementara," kata Harun.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Selatan Bayu Marfiando mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan secara berkala di kemudian hari.
Andai ditemukan pelanggaran serupa, mungkin ada tindakan atau teguran keras yang bisa diberikan kepada para pelajar.
Baca juga: Beda Sanksi Tilang Tidak Bawa SIM dengan Tidak Punya SIM
"Kalau kami inginnya mereka tertib dulu pakai helm dan kendaraannya sesuai standar. Namun kalau kembali melakukan kesalahan, mungkin bisa kami himbau lagi atau sekadar teguran," kata Bayu.
Adapun sidak kelengkapan berkendara dilakukan di beberapa sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di wilayah Jakarta Selatan.
Pantauan Kompas.com di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bunda Kandung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ada lebih dari 20 siswa yang kedapatan tidak membawa helm.
Ada pula beberapa motor yang pajaknya mati dan spesifikasi motor yang tidak sesuai standar peruntukan.
Kemudian, dari 110 siswa yang diperiksa, hampir seluruhnya tidak memiliki SIM lantaran masih di bawah umur.
Sedangkan, menyoal barang bawaan para siswa, kepolisian tidak menemukan satu pun barang yang mencurigakan.
"Alhamdulillah sekolah kami sudah lima tahun terakhir tidak terlibat tawuran di jalanan. Menyoal siswa yang tidak punya SIM, mayoritas yang diperiksa memang kelas 10 SMK. Namun kami selalu menghimbau orang tua siswa agar memberitahu anaknya supaya naik kendaraan umum sampai memiliki SIM," imbuh Kepala Sekolah SMK Bunda Kandung, Rusli Rifai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.