JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah belasan tahun terakhir Ibu Sulih Warti (75) tinggal di rumah yang dipenuhi tumpukan sampah.
Adik Sulih Warti, Sulih Tiyowati (66) mengungkapkan, dalam kesehariannya, kakaknya itu beraktivitas hingga tidur di atas tumpukan sampah tersebut.
Padahal, Sulih Tiyowati yang tinggal tepat di depan rumah kakaknya itu sudah berkali-kali mengajak Sulih Warti pindah ke rumahnya. Namun, ajakan itu ditolak.
"Bude Sulih Warti tidurnya di sana sehari-hari," tutur Sulih Tiyowati saat ditemui Kompas.com pada Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Kisah Sulih Warti, Lansia di Koja yang Belasan Tahun Hidup di Rumah Penuh Sampah
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah-sampah benar-benar memenuhi 80 persen bagian rumah.
Bahkan, pintu depan rumah tersebut juga sudah banyak tumpukan sampah.
Untuk memasukinya, Kompas.com harus merayap.
Setiba di ruangan utama, posisi badan harus menunduk agar tidak mengenai plafon rumah. Rasanya sangat sulit untuk memindahkan kaki karena pijakan tidak rata.
Tembok rumah dengan cat hijau tampak terkelupas.
Hawanya pun terasa lembab karena ventilasi udara sangat minim di rumah ini.
Baca juga: Kisah Ibu Eny dan Tiko, Hidup Tanpa Listrik dan Air di Rumah Mewah yang Terbengkalai
Sampah-sampah yang ada di sana mulai dari gelas plastik, kaleng, besi bekas, perabotan rumah, styrofoam, kertas, kulkas bekas, mejikom bekas, dan lain-lain.
Terkadang, di balik sampah-sampah tersebut, ada serangga seperti nyamuk, belatung, kelabang, hingga tikus.
Bahkan, ada satu pohon beringin besar yang tumbuh di salah satu ruangan. Pohon tersebut tembus ke atap rumah Sulih Warti.
Lalu, bagaimana Sulih Warti tidur?
"Saya tidur beralaskan kardus. Bantalnya pakai boneka doraemon," ungkap Sulih Warti kepada Kompas.com, Rabu.