Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Tanah Abang Akan Jalin Kerja Sama melalui CSR untuk Atasi "Stunting"

Kompas.com - 06/04/2023, 16:37 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Ovi Norfiana mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menuntaskan masalah stunting di wilayahnya melalui corporate social responsibility (CSR),

Ia mengatakan, saat ini puskesmasnya sedang dalam proses menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan.

"Kami bekerja sama dengan CSR, tapi memang kami belum berikan bantuannya saat ini dan masih on proses karena memang program ini baru," ujar dia saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Curhat Ibu yang Anaknya Didiagnosis Stunting, Padahal Ekonominya Mampu

Menurut Ovi, masing-masing perusahaan tersebut tidak langsung memberikan bantuan ke balita yang terkena masalah stunting.

Perusahaan tersebut akan menyalurkan bantuan melalui setiap kelurahan.

"Namun, kami memang di sini CSR sifatnya belum balita per balita khusus gitu. Jadi satu perusahaan dia bisa cover satu wilayah gitu. CSR sifatnya nanti keseluruhan," ungkap dia.

Rencananya, pemberian bantuan CSR tersebut akan diusahakan per dua minggu kepada balita yang terkena stunting.

Jika diberikan selama satu bulan sekali, menurut Ovi, akan susah pengawasannya.

Baca juga: Puskesmas Tanah Abang Sebut 6,3 Persen Balita di Wilayahnya Stunting

"Kami rencananya sebisa mungkin per dua minggu, jadi kalau sebulan kan kami cukup sulit pengawasan ya karena bentuknya bukan makanan langsung yang dimakan hari itu," terang dia.

Ovi mengungkapkan, ada beberapa perusahaan ternama yang akan menjalin kerja sama CSR dengan Kecamatan Tanah Abang, antara lain Kompas Gramedia untuk Kelurahan Gelora, Sahid Sudirman untuk Kelurahan Karet Tengsin, serta BRI untuk Kelurahan Bendungan Hilir, dan perusahaan lainnya.

"Ada banyak yang lain sebenarnya. Kemudian ada juga nanti intervensi yang dilakukan Food Bank of Indonesia, itu juga merupakan CSR di Kelurahan Petamburan," tambah Ovi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com