Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Diberi Rp 2.000, Pemalak Sopir Mobil Boks di Penjaringan Ancam Tusuk Korban

Kompas.com - 07/04/2023, 10:00 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Penjaringan Kompol Bobby Danuardi mengungkapkan, pemalak sopir mobil boks di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, sempat mengancam akan menusuk korban.

Pelaku RP (33) mengancam korban karena tak terima dia dan kedua temannya yang berinisial MI (38) dan K (buron) hanya diberi Rp 2.000 oleh korban, DL (29) dan AM (22).

"Para tersangka meminta tambahan. Pelaku RP mengeluarkan sebuah cutter dan berkata, 'Sudah, lu diam saja, daripada gue tusuk, terus gue ambil semua barang lu'," ungkap Bobby menirukan perkataan RP, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Polisi Tangkap Pemalak Sopir Mobil Boks di Penjaringan

Setelah mengancam, ketiga pelaku mencoba mengambil gawai salah satu korban. Namun, hal itu berhasil digagalkan korban.

"Setelah itu, pelaku berhasil mengambil uang korban sebesar Rp 50.000 dan kemudian melarikan diri," tutur Bobby.

Untuk diketahui, RP merupakan pengamen jalanan sekaligus residivis atas kasus penganiayaan pada 2013 yang telah dihukum 3,5 tahun di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

Baca juga: Polisi Tangkap 6 Pemalak Sopir Truk di Cengkareng, Pelaku Lain Masih Dikejar

RP dan MI mengaku sudah lebih dari dua tahun mengamen di tempat kejadian perkara (TKP).

"Tidak menutup kemungkinan kejadian pemalakan kali ini bukan yang pertama mereka lakukan," ucap Bobby.

Adapun RP dan MI ditangkap di tempat persembunyian mereka yang tidak jauh dari TKP pada Rabu (5/4/2023) pukul 12.00 WIB.

Dari penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa sebuah cutter dan dua tas pinggang.

Kedua pelaku dijerat Pasal 368 Kitab Undang Undang Hukum Pidana tentang Pemerasan dengan ancaman pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com