Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Bakso Goreng di Taman Literasi, Mendapat Berkah Ramadhan Saat Omzet Turun

Kompas.com - 09/04/2023, 08:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum Ramadhan selalu memberikan berkah tersendiri bagi setiap orang.

Seperti yang dirasakan oleh Ali Topan (21), pria asal Jawa Tengah yang sehari-hari berdagang bakso goreng di kawasan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ia mengaku, biasanya bulan Ramadhan omset dagangannya turun. Sebab, penikmat bakso goreng umumnya adalah masyarakat yang mencari jajanan di siang hari.

 

Penganan yang berbahan dasar aci dan daging itu memang paling pas dimakan pada siang hari saat beristirahat.

Baca juga: Menghabiskan Waktu Ngabuburit di Taman Literasi Jaksel...

Namun, pada awal Ramadhan ini, Ali mengaku, tiba-tiba kebanjiran pesanan. Biasanya, setiap kali Ramadhan ia hanya membawa 100 buah bakso. 

Setiap bakso dihargai Rp 2.000. Sehingga bila seluruh dagangannya habis, dalam sehari ia akan mengantongi Rp 200.000.

"Karena puasa kan, saya mulai berdagang sore," ucapnya.

Tiba-tiba, "keajaiban" itu datang. Saat itu, Ali Topan baru saja tiba di pintu utara taman untuk mulai berjualan.

"Saya baru sampai dekat M-bloc, ada orang tiba-tiba datang ke saya, 'Mas, saya borong makanannya, tapi antar ke taman'," cerita Ali.

Baca juga: Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Pilihan Tempat Ngabuburit Asyik di Jaksel

Bak ketiban durian runtuh, Ali pun langsung menghubungi kakaknya untuk mengantarnya pergi ke pasar membeli bakso tambahan. Bukan tanpa sebab, soalnya hanya 100 bakso yang ia boyong saat itu.

Sementara pembeli memintanya untuk menggoreng 300 bakso.

"Maaf maaf kalau bulan Ramadhan ini pembeli menurun, karena kan biasanya saya jualan dari siang. Kalau hari biasa itu bisa di atas Rp 500 ribu per hari, kalau selama puasa Rp 300 ribu, " ucap Ali.

Rasa syukur Ali pun tak berhenti sampai dagangannya habis saja. Sebab, karena diborong, ia akhirnya dapat merampungkan gerobak keempat dagangannya.

Baca juga: Ngabuburit Naik Bebek-bebekan di Setu Babakan, Pengunjung: Biar Romantis Bareng Pacar

"Alhamdulillah gara-gara itu saya bisa bikin satu gerobak lagi. Total ada empat gerobak. Cuma untuk gerobak ini saya belum tahu mau buat dagang apa. Saat ini kan untuk bakso goreng ada dua, untuk telor gulung satu," kata Ali.

Ali pun meyakini, meski omset dagangannya turun saat Ramadhan, namun rezeki yang kuasa akan turun dengan cara yang tak terduga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com