Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 QRIS "Palsu" yang Terpasang di Masjid Nurul Iman Blok M Juga Terhubung dengan LinkAja dan Bank Nobu

Kompas.com - 11/04/2023, 11:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan kode batang (barcode) quick response code indonesian standard (QRIS) aspal yang ditempel di area Masjid Nurul Iman memiliki kesamaan dengan QRIS aspal yang ditemukan di Masjid Agung Al-Azhar.

Hal itu diketahui usai Kompas.com meminta dua sampel QRIS palsu kepada DKM Masjid Nurul Iman yang terletak di lantai 7 Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).

Ketika memindai barcode QRIS palsu menggunakan aplikasi GO-JEK, di sana tertera dengan jelas bahwa akun tersebut bernama "Restorasi Masjid" yang terafiliasi dengan platform LinkAja dan beralamat di Kota Medan.

Baca juga: Kesaksian Pengurus Masjid Nurul Iman Blok M soal Pria Tempel Stiker QRIS Palsu ke Kotak Amal

Sementara, barcode QRIS palsu lainnya saat dipindai tertera atas nama "Restorasi Mesjid" yang berafiliasi dengan Bank Nobu dan beralamat di Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Dengan fakta di atas, patut dicurigai terduga pelaku pemasang QRIS palsu di Masjid Nurul Iman adalah orang atau komplotan yang sama dengan pria tak dikenal di Masjid Agung Al-Azhar.

Hal tersebut juga diperkuat dengan tampilan QRIS aspal yang begitu identik. Mulai dari nama merchant, alamat terduga pelaku, hingga bentuk barcode yang tertera di dalam QRIS.

Kendati demikian, sama seperti sebelumnya, fakta tersebut tidak membuat identitas terduga pelaku terbongkar. Identitas pemilik QRIS palsu itu masih samar sampai saat ini.

Diberitakan sebelumnya, ada sekitar 20 QRIS palsu yang tertempel di sudut-sudut Masjid Nurul Iman, Blok M Square.

Baca juga: Penipu Modus Tempel QRIS Palsu untuk Amal Juga Beraksi di Masjid Istiqlal

Sekretaris DKM Masjid Nurul Iman Habibi Katin mengungkap, QRIS palsu tersebut ditempel oleh pria tak dikenal di tiang-tiang masjid, dinding masjid, hingga kotak amal masjid.

"Benar, ada QRIS palsu yang tertempel di Masjid ini. Kira-kira ada 20 barcode QRIS palsu yang dipasang terduga pelaku," ujar Habibi saat dikonfirmasi, Senin.

Habibi mengungkap, pihak DKM awalnya tak menyadari soal keberadaan barcode QRIS palsu.

DKM Masjid Nurul Iman bahkan membutuhkan waktu empat hari untuk menyadari keberadaan pemasangan barcode palsu di area masjid.

"Terduga pelaku memasang barcode QRIS palsu pada Kamis (6/4/2023) sekitar pukul 10.30 WIB dan kami baru menyadarinya pada Minggu (9/4/2023) sekitar pukul 11.00 WIB," ungkap Habibi.

Habibi bercerita, pihak DKM baru menyadari keberadaan QRIS palsu ketika melihat adanya keanehan di beberapa bagian masjid.

Baca juga: Waspada, Maling Kotak Amal Online Sebar QRIS Palsu di Masjid-Masjid Jakarta!


Setelah menyadari keanehan tersebut, DKM Masjid Nurul Iman lantas mengecek rekaman CCTV guna mengungkap tabir yang belum diketahui.

"Kami sadar karena kotak infak itu biasanya nggak ada stiker QRIS, terutama pada kotak infak bagian luar. Ada juga stiker QRIS asing di beberapa titik. Curiga dengan hal itu, kami akhirnya mengecek CCTV dan benar saja ada seorang pria memasang barcode QRIS palsu," beber Habibi.

Sampai saat ini, Habibi menyebut baru ada satu laporan dari jemaah yang merasa mengirimkan infak melalui barcode QRIS palsu.

Oleh karena itu, Habibi mengimbau kepada para jemaah yang terlanjur mengirimkan infak melalui QRIS palsu untuk membuat laporan kepada DKM Masjid Nurul Iman.

Kemudian, demi mencegah kejadian serupa terulang, Habibi meminta para jemaah lebih teliti sebelum berinfak melalui QRIS. Masjid Nurul Iman hanya memiliki satu barcode QRIS dengan nama 'Masjid Nurul Iman Blok M Square'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com