JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan kode batang (barcode) quick response code indonesian standard (QRIS) aspal yang ditempel di area Masjid Nurul Iman memiliki kesamaan dengan QRIS aspal yang ditemukan di Masjid Agung Al-Azhar.
Hal itu diketahui usai Kompas.com meminta dua sampel QRIS palsu kepada DKM Masjid Nurul Iman yang terletak di lantai 7 Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).
Ketika memindai barcode QRIS palsu menggunakan aplikasi GO-JEK, di sana tertera dengan jelas bahwa akun tersebut bernama "Restorasi Masjid" yang terafiliasi dengan platform LinkAja dan beralamat di Kota Medan.
Baca juga: Kesaksian Pengurus Masjid Nurul Iman Blok M soal Pria Tempel Stiker QRIS Palsu ke Kotak Amal
Sementara, barcode QRIS palsu lainnya saat dipindai tertera atas nama "Restorasi Mesjid" yang berafiliasi dengan Bank Nobu dan beralamat di Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Dengan fakta di atas, patut dicurigai terduga pelaku pemasang QRIS palsu di Masjid Nurul Iman adalah orang atau komplotan yang sama dengan pria tak dikenal di Masjid Agung Al-Azhar.
Hal tersebut juga diperkuat dengan tampilan QRIS aspal yang begitu identik. Mulai dari nama merchant, alamat terduga pelaku, hingga bentuk barcode yang tertera di dalam QRIS.
Kendati demikian, sama seperti sebelumnya, fakta tersebut tidak membuat identitas terduga pelaku terbongkar. Identitas pemilik QRIS palsu itu masih samar sampai saat ini.
Diberitakan sebelumnya, ada sekitar 20 QRIS palsu yang tertempel di sudut-sudut Masjid Nurul Iman, Blok M Square.
Baca juga: Penipu Modus Tempel QRIS Palsu untuk Amal Juga Beraksi di Masjid Istiqlal
Sekretaris DKM Masjid Nurul Iman Habibi Katin mengungkap, QRIS palsu tersebut ditempel oleh pria tak dikenal di tiang-tiang masjid, dinding masjid, hingga kotak amal masjid.
"Benar, ada QRIS palsu yang tertempel di Masjid ini. Kira-kira ada 20 barcode QRIS palsu yang dipasang terduga pelaku," ujar Habibi saat dikonfirmasi, Senin.
Habibi mengungkap, pihak DKM awalnya tak menyadari soal keberadaan barcode QRIS palsu.
DKM Masjid Nurul Iman bahkan membutuhkan waktu empat hari untuk menyadari keberadaan pemasangan barcode palsu di area masjid.
"Terduga pelaku memasang barcode QRIS palsu pada Kamis (6/4/2023) sekitar pukul 10.30 WIB dan kami baru menyadarinya pada Minggu (9/4/2023) sekitar pukul 11.00 WIB," ungkap Habibi.
Habibi bercerita, pihak DKM baru menyadari keberadaan QRIS palsu ketika melihat adanya keanehan di beberapa bagian masjid.
Baca juga: Waspada, Maling Kotak Amal Online Sebar QRIS Palsu di Masjid-Masjid Jakarta!
Setelah menyadari keanehan tersebut, DKM Masjid Nurul Iman lantas mengecek rekaman CCTV guna mengungkap tabir yang belum diketahui.
"Kami sadar karena kotak infak itu biasanya nggak ada stiker QRIS, terutama pada kotak infak bagian luar. Ada juga stiker QRIS asing di beberapa titik. Curiga dengan hal itu, kami akhirnya mengecek CCTV dan benar saja ada seorang pria memasang barcode QRIS palsu," beber Habibi.
Sampai saat ini, Habibi menyebut baru ada satu laporan dari jemaah yang merasa mengirimkan infak melalui barcode QRIS palsu.
Oleh karena itu, Habibi mengimbau kepada para jemaah yang terlanjur mengirimkan infak melalui QRIS palsu untuk membuat laporan kepada DKM Masjid Nurul Iman.
Kemudian, demi mencegah kejadian serupa terulang, Habibi meminta para jemaah lebih teliti sebelum berinfak melalui QRIS. Masjid Nurul Iman hanya memiliki satu barcode QRIS dengan nama 'Masjid Nurul Iman Blok M Square'.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.