Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Aksi Bejat Iman Mahlil Tempel QRIS "Palsu" di Kotak Amal Masjid

Kompas.com - 12/04/2023, 08:27 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penipuan bermodus menempel QRIS "palsu" di kotak amal masjid hingga sejumlah tempat umum di Jakarta dan sekitarnya akhirnya terungkap.

Polisi telah menangkap seorang pelaku bernama M. Iman Mahlil Lubis yang diduga beraksi seorang diri, dan telah menetapkannya sebagai tersangka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, penangkapan Iman dilakukan pada Selasa (11/4/2023) kemarin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Iya benar, satu orang sudah ditangkap. Ditangkap di Kebayoran Lama," ujar Trunoyudo, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Fakta Imam Mahlil Si Penipu Jemaah Masjid Lewat QRIS Palsu: Bekerja Seorang Diri hingga Raup Rp 13 Juta

Penangkapan dilakukan setelah kepolisian mendalami informasi penempelan dan penggantian stiker QRIS di sejumlah kotak amal di Jakarta.

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, Iman diduga telah beraksi di lebih dari 30 lokasi berbeda di Jakarta dan sekitarnya.

Beraksi seorang diri di 38 lokasi

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menjelaskan, Iman tak berkomplot dalam menjalankan penipuan dengan modus menempelkan QRIS "palsu" di kotak amal masjid dan sejumlah lokasi lainnya.

"Untuk sementara ini baru dia sendiri," ujar Auliansyah kepada wartawan, Selasa (11/4/2023).

Kepada penyidik, Iman mengaku mulai mencetak stiker QRIS untuk mentransfer uang ke rekeningnya sejak Maret 2023.

Stiker itu diduga mulai ditempelkan di kotak amal masjid dan sejumlah tempat umum diduga pada 1 April 2023.

"Informasi awal yang bisa kami berikan, dia melakukan atau pembuatan QRIS itu pada 23 Maret 2023. Dia cetak QRIS tersebut," kata Auliansyah.

Baca juga: Modus Iman Mahlil Lubis Tempel QRIS di Kotak Amal Masjid, Shalat lalu Pura-pura Masukkan Uang

Dari hasil penelusuran kepolisian dan keterangan Iman, stiker QRIS untuk menipu warga yang hendak bersedekah itu telah ditempel di 38 lokasi berbeda. Sebagian besar di antaranya adalah masjid dan musala.

Selain itu, lanjut Auliansyah, Iman juga mengincar korban di bandara, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan pusat perbelanjaan. Sebagai contoh di area Terminal 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Dapat QRIS dari aplikasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com