Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2023, 13:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Miftah (27), orangtua anak pengidap stunting bernama Khanza (4), mengatakan, anaknya suka makan meski didiagnosis stunting.

Kebiasaan makannya sebelum dan sesudah didiagnosis tidak mengalami perubahan. Khanza tetap lahap menyantap apa pun yang diberikan.

"Lahap Alhamdulillah. Suka makanan apa aja, enggak pilih-pilih," kata Miftah ketika ditemui di kediamannya di RT 09/RW 07 Jalan Haji Abdullah, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (11/4/2023).

Bahkan, sambung Miftah, sayur-sayuran yang biasanya tidak disukai anak-anak justru disukai Khanza.

Meski bukan pemilih, Khanza tetap memiliki beberapa makanan favorit, yakni daging, ikan, dan tauge.

Baca juga: Kisah Khanza Bocah Pengidap Stunting: Sempat Telat Jalan dan Derita Anemia, Kini Sudah Sehat dan Aktif Bermain


"Hampir setiap hari, ada tiga jenis makanan itu yang dimakan Khanza," ucap Miftah sambil tertawa.

Khanza memang tidak rewel soal makanan. Ia pun selalu lahap dalam menyantap hidangan yang disiapkan ibunya.

Akan tetapi, ada kalanya ia benar-benar lahap, sehingga membuat Miftah semakin bersemangat dalam memperbaiki gizi sang buah hati.

"Saya hajar terus makanan bernutrisinya supaya tingginya Khanza semakin meningkat. Berat badannya juga jangan sampai kayak dulu," kata Miftah.

Masih dinyatakan stunting

Khanza didiagnosis stunting saat mengikuti giat imunisasi di posyandu RT 03/RW 07 pada 2022.

Pada saat itu, Miftah baru mengetahui bahwa asupan gizigizi anaknya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan agar Khanza tumbuh dengan sehat.

Baca juga: Cerita Nakes Puskesmas Warakas: Dulu Kebingungan Hadapi Bayi Stunting, Kini Berhasil Turunkan Jumlah Kasus

Meski anaknya lahap makan, ternyata porsi makanannya selama ini masih belum sesuai.

"Pas dikasih taHu posyandu Khanza stunting, katanya karena perkembangan gizinya kurang. Walau makan sering, porsinya masih kurang. Makanya disuruh dibanyakin lauknya walau nasi sedikit," tutur Miftah.

Ia melanjutkan, Khanza sempat sakit akibat anemia saat mereka masih mengontrak di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, beberapa tahun lalu.

Kondisi ini sempat membuat Khanza belum bisa belajar berjalan. Miftah sudah membawanya ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Butet Kertaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kertaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Megapolitan
Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Megapolitan
LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

Megapolitan
Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Megapolitan
Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Megapolitan
Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Megapolitan
Jasad Perempuan Terikat Lakban di Cikarang Diduga Tewas Diracun Pacarnya

Jasad Perempuan Terikat Lakban di Cikarang Diduga Tewas Diracun Pacarnya

Megapolitan
Motif Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Belum Terungkap, Ini Langkah Polisi

Motif Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Belum Terungkap, Ini Langkah Polisi

Megapolitan
RS Polri Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Mayat Perempuan Terlakban di Cikarang Timur

RS Polri Tak Temukan Tanda Kekerasan pada Mayat Perempuan Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
LRT Jabodebek Perbaiki Kursi Penumpang yang Bolong akibat Vandalisme

LRT Jabodebek Perbaiki Kursi Penumpang yang Bolong akibat Vandalisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com