JAKARTA, KOMPAS.com - Miftah (27), orangtua anak pengidap stunting bernama Khanza (4), mengatakan, anaknya suka makan meski didiagnosis stunting.
Kebiasaan makannya sebelum dan sesudah didiagnosis tidak mengalami perubahan. Khanza tetap lahap menyantap apa pun yang diberikan.
"Lahap Alhamdulillah. Suka makanan apa aja, enggak pilih-pilih," kata Miftah ketika ditemui di kediamannya di RT 09/RW 07 Jalan Haji Abdullah, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (11/4/2023).
Bahkan, sambung Miftah, sayur-sayuran yang biasanya tidak disukai anak-anak justru disukai Khanza.
Meski bukan pemilih, Khanza tetap memiliki beberapa makanan favorit, yakni daging, ikan, dan tauge.
"Hampir setiap hari, ada tiga jenis makanan itu yang dimakan Khanza," ucap Miftah sambil tertawa.
Khanza memang tidak rewel soal makanan. Ia pun selalu lahap dalam menyantap hidangan yang disiapkan ibunya.
Akan tetapi, ada kalanya ia benar-benar lahap, sehingga membuat Miftah semakin bersemangat dalam memperbaiki gizi sang buah hati.
"Saya hajar terus makanan bernutrisinya supaya tingginya Khanza semakin meningkat. Berat badannya juga jangan sampai kayak dulu," kata Miftah.
Khanza didiagnosis stunting saat mengikuti giat imunisasi di posyandu RT 03/RW 07 pada 2022.
Pada saat itu, Miftah baru mengetahui bahwa asupan gizigizi anaknya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan agar Khanza tumbuh dengan sehat.
Meski anaknya lahap makan, ternyata porsi makanannya selama ini masih belum sesuai.
"Pas dikasih taHu posyandu Khanza stunting, katanya karena perkembangan gizinya kurang. Walau makan sering, porsinya masih kurang. Makanya disuruh dibanyakin lauknya walau nasi sedikit," tutur Miftah.
Ia melanjutkan, Khanza sempat sakit akibat anemia saat mereka masih mengontrak di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, beberapa tahun lalu.
Kondisi ini sempat membuat Khanza belum bisa belajar berjalan. Miftah sudah membawanya ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut.
"Katanya, coba Khanza disuruh makan buah bit. Saya kasih dan Alhamdulillah kondisinya membaik meski bertahap. Dulu sempat sampai kejang (saat sakit). Saya enggak tahu kenapa Khanza kena anemia," kata Miftah.
Walau kondisinya membaik, uja dia, hal ini memengaruhi pertumbuhan Khanza.
"Khanza enggak ada penyakit apa-apa, udah dicek ke dokter. Emang karena kena anemia itu. Kata dokter, anemia bikin pertumbuhan anak berkurang. Katanya ngaruh ke penyerapan gizi di badannya Khanza," terang Miftah.
"Katanya (stunting) lebih karena anemia sama asupan gizinya masih kurang walaupun Khanza lahap makan daging dan ikan dari usia dua tahun," sambung dia.
Baca juga: Curhat Ibu yang Anaknya Didiagnosis Stunting, Padahal Ekonominya Mampu
Sebelum dan saat dinyatakan stunting, berat badan Khanza berada pada kisaran 9 kilogram.
Sejak didiagnosis stunting dan ditangani, saat ini berat badan Khanza adalah 11,10 kilogram.
Terkadang, beratnya turun ke angka 11,05 kilogram dan paling rendah adalah 10 kilogram.
"Berat badannya jangan sampai kayak dulu karena saya sempat trauma sampai nangis. Di usianya harusnya berat minimalnya itu 12 kilogram," ujar Miftah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.