Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Wacana Kaesang Jadi Wali Kota Depok "Test The Water", Belum Ada yang Serius

Kompas.com - 15/04/2023, 12:43 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wacana Kaesang Pangarep maju sebagai wali kota Depok pada Pilkada 2024 mendatang, dianggap sebagai testing the water atau melihat respons masyarakat.

Analis politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menduga, ada kelompok yang sengaja ingin melihat respons dari pihak-pihak tertentu, saat Kaesang mendapat dukungan untuk maju jadi wali kota Depok.

"Mungkin saja itu testing the water atau cek ombak dalam rangka memastikan bagaimana respons partai, terutama Kaesang tidak mungkin maju tanpa PDI-P, itu enggak mungkin rasanya," kata Pangi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).

Baca juga: Kaesang Cengengesan Tanggapi Wacana Jadi Wali Kota Depok, Pengamat: Boleh Santai tapi Sisipkan Sikap Tegas

Pangi berpandangan, kelompok pendukung Kaesang juga ingin melihat respons dari pengaruh-pengaruh relawan yang ada di lingkaran Jokowi ataupun partai yang berkuasa di Depok, yakni PKS.

"Jadi ini kan semacam melihat responsnya Kaesang, PDI-P, Jokowi atau partai yang berkuasa di Depok dan lawan-lawan tandingnya mereka juga," kata Pangi.

Oleh karena itu, Pangi meyakini bahwa wacana Kaesang bakal bertarung di Pilkada 2024 mendatang itu belum begitu serius.

"Sebenarnya sedang ngetes-ngetes dulu, ini belum ada yang serius," kata Pangi.

Baca juga: Saat Gimik Soal Banyak yang Mengaku Anak Presiden Dibalas Kaesang: Kan yang Maju Jadi Depok 1 Cuma Saya

Sebelumnya diberitakan, kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo, GP Center resmi mendeklarasikan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep sebagai bakal calon wali kota Depok, pada Pilkada 2024 mendatang.

Mereka meyakini bahwa deklarasi ini bakal menjadi sebuah gerakan yang lebih besar sehingga mencapai kesepakatan di tengah masyarakat untuk mendukung Kaesang.

"Kami akan mulai pastinya dengan menyebarkanluaskan informasi deklarasi hari ini melalui seluruh akun medsos yang kami punya," kata Thomas.

"Kami juga akan mengajak beberapa elemen masyarakat yang mendukung dan sepakat dengan perjuangan GP Center, sehingga gerakan kami pada hari ini bisa lebih meluas," sambung dia.

Gerakan yang dinamakan "Jempol Ceria", GP Center meyakini dapat meruntuhkan kekuasaan PKS selama 20 tahun terakhir di Kota Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com