Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Santa Macet Parah, Warga: Selama Enam Tahun, Ini Paling Macet!

Kompas.com - 17/04/2023, 15:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Andi (32), seorang petugas keamanan di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan, mengeluhkan kemacetan yang terjadi akibat penutupan putaran balik (u-turn) di simpang Pasar Santa.

Menurut dia, penutupan u-turn yang dilakukan berbarengan dengan penghapusan jalur sepeda dan trotoar itu tidak lantas mengurai kemacetan seperti yang diharapkan. 

Sebaliknya, kemacetan di kawasan Pasar Santa justru semakin parah. 

Ia menyebut, kemacetan ini adalah yang terparah dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

"Selama enam tahun saya di tempat ini, belum pernah macet kayak begini. (Sebelumnya) macetnya wajar aja, paling kalau ada mobil yang keluar dari parkiran atau dari gang. Sisanya enggak pernah seperti ini," ujarnya saat ditemui pada Senin (17/4/2023).

Baca juga: Macet Parah di Pasar Santa karena U-turn Ditutup, Belasan Pengendara Motor Terobos Trotoar

Andi menyebut, kemacetan ini sudah berlangsung selama empat hari berturut-turut sejak rekayasa lalu lintas dilakukan.

Ia mengaku kemacetannya hampir tak pernah terurai, terlebih pada pagi hingga sore hari.

"Wah macet banget, empat hari seperti ini, enggak pernah terurai. Dari hari Jumat kayak gini, pusing saya," beber dia.

Senada dengan Andi, seorang sopir truk bernama Sandi (24) juga mengeluhkan hal serupa.

Ia mengungkap kemacetan yang terjadi membuat banyak waktu terbuang sia-sia.

Terlebih Sandi adalah seorang pengantar barang, ia tak menampik bahwa dirinya dirugikan dengan adanya kemacetan di kawasan Pasar Santa.

"Makin parah ya semenjak itu (putaran balik atau u-turn) ditutup. Sehari bisa dua kali lewat sini dan selalu macet. Macetnya juga parah," kata Sandi sembari duduk di kursi truknya.

Baca juga: Penutupan U-turn Simpang Santa, Dianggap Tidak Efektif hingga Disebut sebagai Penggusuran Pejalan Kaki

Oleh karena itu, Sandi berharap u-turn simpang Pasar Santa kembali dibuka seperti sedia kala.

Sebab sudah banyak pengendara yang terjebak di jalur ini dan waktunya banyak yang tersita.

"Kalau dibalikin lebih bagus lah, biar lancar biar nggak terlalu parah macetnya," ujar Sandi.

"Tentu menghambat banget, bedanya bisa 30 menit lebih dari sebelumnya (ketika u-turn tidak ditutup)," imbuh dia.

Pemotor terobos trotoar

Pantauan Kompas.com pukul 14.25 WIB, kendaraan roda dua dan roda empat tampak terperangkap di kawasan ini karena jalur putaran balik atau u-turn sudah ditutup.

Seluruh pengendara yang melaju dari Jalan Wijaya I menuju Jalan Wolter Monginsidi dan dari Jalan Suryo menuju Jalan Wolter Monginsidi harus banyak-banyak bersabar.

Pasalnya arus lalu lintas di jalan tersebut benar-benar tidak bergerak.

Pengendara bahkan membutuhkan waktu selama tiga menit hanya untuk melaju sejauh beberapa meter.

Akibatnya tidak sedikit pengendara motor yang tidak sabar. Mereka akhirnya menerobos trotoar demi memecah kemacetan.

Kami menghitung setidaknya ada belasan motor yang melalui trotoar dalam kurun waktu lima menit saja.

Beberapa pengendara motor juga tampak mengeluh ketika melewati jalan ini.

"Parah macetnya," teriak seorang pengguna roda dua.

"Aduh siapa sih yang bikin kebijakan," kata pengendara lain kepada temannya yang duduk di bangku belakang.

Sebagai informasi, penutupan U-turn ini diambil untuk merealisasikan salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta 2023, yakni mengurai kemacetan.

Penutupan U-turn di Pasar Santa ini juga mendapat protes dari koalisi pejalan kaki dan komunitas pesepeda karena menghilangkan jalur sepeda dan trotoar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com