Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harap-harap Cemas Nia Tak Kebagian Tiket Bus di Terminal Tanjung Priok

Kompas.com - 18/04/2023, 14:35 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Nia (32) terlihat cemas di tengah kepadatan yang terjadi di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Bersama saudaranya yang bernama Yazid (49), Nia hanya bisa duduk bersandar di sebuah dinding karena lemas setelah mengetahui tiket bus untuk mudik ke Cilacap, Jawa Timur, sudah habis.

"Ya ada (untuk lain hari), cuma, katanya enggak menjamin. Takutnya, kalau saya (besok atau lusa) sampai siang ke sini, tiketnya enggak ada lagi," ucap Nia saat ditemui Kompas.com pada Selasa (18/4/2023).

Nia menceritakan, dia sebelumnya sudah berupaya untuk pulang kampung menggunakan moda transportasi kereta api.

Baca juga: Jaga Rumah yang Ditinggal Mudik, Kapolsek Setiabudi: Kalau Perlu, Saya Rogoh Kocek untuk Beli Gembok

Sayangnya, dia kurang beruntung karena kehabisan tiket.

"Sebenarnya di sini sesuai dengan tanggal pemberangkatan, cuma, kemarin saya bingung, saya sudah incar kereta, cuma enggak dapat-dapat," kata Nia.

Dia tidak tahu apakah akan mendapatkan tiket bus untuk pulang ke kampung halaman suaminya itu. Nia hanya bisa berharap agar Tuhan masih baik kepadanya untuk bertemu mertua di Cilacap.

Nia yang hampir setiap tahunnya tidak pernah absen mudik memperkirakan bahwa tahun ini bakal terjadi peledakan arus mudik.

Baca juga: Ribuan Peserta Mudik Gratis Kemenhub Padati Terminal Jatijajar Depok

Pasalnya, kata Nia, pengalamannya di tahun sebelumnya dengan tahun ini sangat berbeda sekali.

"Kayaknya tahun ini lebih membludak daripada tahun sebelumnya. Karena tahun yang sebelumnya saya pesan, pesan hari itu, ada (tiketnya) enggak kayak orang buru-buru habis kayak gini. Tahun ini kayaknya pada pulang semua sih," ungkap Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com