Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Mobil Bicara Kasar Saat Dikawal Patwal, Korlantas: Kami Evaluasi

Kompas.com - 19/04/2023, 11:19 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan arogansi pengendara mobil saat dikawal oleh anggota Patwal kepolisian di ruas jalan tol dalam kota beredar di media sosial.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pun merespons video tersebut dan akan mengevaluasi kegiatan pengawalan kendaraan oleh jajaran kepolisian.

Dalam video tersebut diunggah akun @merekamjakarta, terlihat mobil dikawal oleh motor patroli kepolisian.

Petugas pengawal itu terlihat menggunakan motor gede (moge) dinas patroli dan berjaket hitam bertuliskan "Polisi".

Baca juga: Polisi Siapkan 400 Unit Mobil Patwal Baru Senilai Rp 236 Miliar

Di tengah situasi lalu lintas yang cukup padat, anggota Patwal tersebut tampak menyalip kendaraan lain dan membuka jalan untuk mobil yang dikawalnya.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara dari dalam mobil yang dikawalnya tertawa sembari melontarkan perkataan kasar terhadap pengendara lain.

"Oke dikawal ya, minggir, minggir wey. Minggir wey ng*nt*t," ujar seseorang di dalam mobil dengan nada tinggi.

Perkataan tersebut membuat orang lain yang di dalam mobil tertawa. Kata-kata kasar pun kemudian kembali dilontarkan ke arah pengendara lain.

"Wah tenang aja. Apalagi sih ini, minggir woy. Wah minggir semua t*i," ucap seseorang di dalam mobil.

Baca juga: Terungkap, Sopir Bupati Kuningan Mengantuk Saat Lawan Arus Dikawal Patwal

Menanggapi hal itu Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Santyabudi mengatakan bakal menindaklanjuti video viral berkait tindakan pengendara yang meresahkan masyarakat tersebut.

Firman belum mengetahui secara pasti siapa anggota Patwal yang mengawal mobil tersebut.

 
Dia hanya memastikan bahwa anggota Patwal tentunya tidak mengetahui tindakan yang dilakukan oleh orang di dalam mobil tersebut.

"Ketentuan pengawalan itu sudah ada. Tapi, anggota Patwal juga tentunya sulit melihat potensi perilaku perorangan seperti yang ada di dalam video tersebut," kata Firman.

Baca juga: Kecelakaan Truk Tabrak Buntut Truk, Kaget Bertemu Konvoi Patwal

 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MEREKAM JAKARTA KOTA (@merekam.jakarta)

 
Seiring dengan itu, Firman pun mengaku bakal mengevaluasi kegiatan pengawalan yang dilakukan berdasarkan hasil penelurusan jajaran Direktorat Penegakan Hukum (Ditgakkum) Korlantas Polri.

"Terima kasih atas masukannya ini akan menjadi bahan evaluasi kami. Saya bisa maklum ketika masyarakat sudah jenuh dengan banyaknya penyalahgunaan prioritas seperti pengawalan atau penggunaan sirene dan lampu strobo yang bukan seharusnya," tutur Firman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com