Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Hapus Jalur Sepeda di Santa, PDI-P DPRD DKI: Mungkin Penggunaannya Tak Maksimal

Kompas.com - 19/04/2023, 20:49 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menganggap Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memiliki pertimbangan tersendiri saat menghapuskan jalur sepeda dan pedestrian di persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan.

Ia memperkirakan, penghapusan dilakukan karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memiliki hasil kajian atas jalur sepeda dan pedestrian di lokasi itu.

Perkiraan Gembong, hasil kajian tersebut adalah jalur sepeda dan pedestrian di sana tak berfungsi secara optimal.

Baca juga: Anggap Rekayasa Lalin Simpang Santa Gagal Atasi Macet, Ketua Fraksi PDI-P: Justru Tambah Semrawut

"Saya hanya menduga, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Pemprov DKI, mungkin pengguna sepeda di Jakarta tidak maksimal," ujar Gembong melalui sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).

"Karena tidak maksimal, maka perlu dilakukan alih fungsi yang tadinya jalur sepeda, kemudian sekarang dimanfaatkan untuk pengguna kendaraan bermotor," lanjut dia.

Gembong meyakini, perubahan program tak mungkin dilakukan tanpa sebuah kajian.

Saat ini, kata Gembong, warga hanya perlu melihat efektivitas penghapusan jalur sepeda dan pedestrian di persimpangan Pasar Santa tersebut.

"Yang mesti kita cermati adalah soal dampak, akibat, dari perubahan fungsi itu. Apakah dampaknya maksimal untuk mengurai kemacetan atau justru sebaliknya?" tutur dia.

Baca juga: Jadi Korban Macet Simpang Santa, Ketua Fraksi PDI-P: Itu Luar Biasa Stuck-nya!

Meski demikian, Gembong mengkritik soal rekayasa lalu lintas lain di Persimpangan Pasar Santa, yakni penutupan akses putar balik (u-turn).

Menurut dia, berdasarkan pengalaman pribadinya, penutupan u-turn itu justru menyebabkan kemacetan.

"Yang dilakukan di Santa itu bukan menguraikan (kemacetan), tapi justru menambah kesemrawutan, kemacetan luar biasa di Santa," tutur dia.

Ia menilai rekayasa lalu lintas itu tak membuahkan hasil yang diharapkan karena kajian yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tidak matang.

Dishub DKI merupakan pihak yang bertanggung jawab atas rekayasa lalu lintas di Ibu Kota, termasuk penutupan u-turn di Persimpangan Pasar Santa.

Baca juga: Pemprov DKI Ubah Trotoar di Simpang Pasar Santa jadi Jalan, Pengamat: Terlalu Istimewakan Pengendara

"Karena kajian yang dilakukan oleh Dishub DKI dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh Dishub DKI tidak sempurna," tegas Gembong.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta sempat merekayasa lalu lintas di persimpangan Pasar Santa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com