JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan luar biasa sempat terjadi di persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan saat u-turn atau putaran balik di kawasan itu ditutup.
Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono turut menjadi pengguna jalan raya yang merasakan kemacetan itu.
"Itu (Persimpangan Pasar Santa) luar biasa stuck-nya," ungkap Gembong melalui sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Saat Ketua Fraksi PDI-P Juga Terjebak Macet di Simpang Pasar Santa...
Ia bisa menilai kemacetan luar biasa itu karena sempat melewati persimpangan tersebut tersebut pada Senin (17/4/2023) atau hari pertama penutupan akses putar balik (u-turn) di sana.
Menurut Gembong, program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu justru tak menguraikan kemacetan di sana.
Hal yang terjadi, kata dia, malah memperburuk kemacetan di persimpangan Pasar Santa.
"Yang dilakukan di Santa itu bukan menguraikan, tapi justru menambah kesemrawutan, kemacetan luar biasa di Santa," tegas Gembong.
"Karena saya sendiri sebagai yang merasakan," lanjut dia.
Baca juga: Pemprov DKI Ubah Trotoar di Simpang Pasar Santa jadi Jalan, Pengamat: Terlalu Istimewakan Pengendara
Saat itu, Gembong terjebak macet ketika dia mengunjungi Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
Kemudian, ia melalui Kebayoran Lama, lalu menuju daerah Melawai.
Dari Melawai, Gembong menuju Jalan Wijaya, salah satu jalan di persimpangan Pasar Santa.
Di jalan tersebut lah ia terjebak macet hingga tiga jam.
"Sampai di Jalan Wijaya, langsung itu saya berhenti (karena macet). Jadi, bukan cuma cerita orang-orang saja, saya sendiri mengalami itu (terjebak macet)," kata dia.
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta sempat merekayasa lalu lintas di persimpangan Pasar Santa.
Baca juga: Pengamat: Trotoar di Santa Seharusnya Dipertahankan, Bentuk Keberpihakan pada Pejalan Kaki
Bentuk rekayasa lalu lintas itu dengan akses putar balik serta penghapusan jalur sepeda dan pedestrian.