JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan bahwa dua asisten rumah tangga (ART) membunuh bos Hotel Assirot Resident, Jakarta Barat, karena sakit hati.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga berujar, motif tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan intensif terhadap pelaku F (31) dan S (49).
Kedua pelaku mengaku sakit hati dengan sikap dan perbuatan korban Naima S Bachmid (63) yang tidak baik saat menjadi majikan mereka.
"Para pelaku mengatakan bahwa mereka melakukan pembunuhan tersebut karena alasan sakit hati terhadap korban," ujar Panjiyoga kepada wartawan, Kamis (20/4/2023).
Baca juga: Saat Pemilik Hotel Assirot Dibunuh 2 ART, Pelaku Bawa Kabur Mobil Mewah Korban
Panjiyoga mengatakan, F dan S baru bekerja beberapa bulan di kediaman korban. Pada awal bekerja, kedua pelaku diperlakukan dengan baik oleh korban.
Namun, seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa perbuatan korban yang dianggap tidak baik. Hal ini pun menimbulkan sakit hati dan membuat pelaku dendam terhadap korban.
"Akhirnya dari situlah mereka awalnya timbul, yang awalnya ingin mencuri kendaraannya, berkembang menjadi perencanaan pembunuhan kepada pelaku," kata Panjiyoga.
Baca juga: 2 ART Pembunuh Bos Hotel Assirot Jakarta Barat Baru Bekerja Beberapa Bulan
Kini, F dan S telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Naima. Kedua pelaku dijerat Pasal 340, 338 dan 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Dengan ancaman hukuman mati," jelas Panjiyoga.
Sebelumnya diberitakan, Naima ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya yang juga dijadikan hotel pada Kamis (13/4/2023) dini hari.
Peristiwa ini diikuti dengan hilangnya mobil mewah sang pemilik hotel yang diduga dicuri oleh pelaku.
Baca juga: 2 ART yang Bunuh Bos Hotel Assirot Jakbar Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Berencana
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, terdapat dua unit mobil milik korban Naima yang terparkir di lokasi kejadian.
Mobil Toyota Fortuner dan BMW tersebut hilang bersamaan dengan penemuan jasad Naima di hotel sekaligus kediamannya.
Jasad lansia tersebut pertama kali ditemukan oleh kerabatnya. Pihak keluarga mendatangi Hotel Assirot Resident usai ponsel Naima tak bisa dihubungi.
"Iya, ditemukan sudah tewas. Awalnya itu ada kerabat korban mencoba menghubungi, tapi tidak bisa. Terus dicek, pas ditemukan korban tergeletak di lantai," ujar Syahduddi.
"Lokasi itu dulunya indekos, kemudian diubah menjadi Hotel OYO. Cuma sekarang sudah enggak beroperasi karena ada surat edaran dari pemda bahwa izinnya tidak lengkap," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.