JAKARTA, KOMPAS.com - Lima pria asal Leuwiliang, Bogor, bertolak ke Pasar Koja Baru, Minggu (16/4/2023). Mereka hendak berjualan amplop Lebaran di kawasan tersebut.
Salah satu dari dari mereka adalah Alek (37).
Dia mengungkapkan, sudah tujuh tahun terakhir melakoni pekerjaan musiman ini.
Setelah kelimanya sampai, kelompok mereka menjadikan Pasar Koja Baru sebagai "rumah singgah" hingga gema takbir tiba.
"Kami enggak mengontrak, masa cuma lima hari saja mengontrak. Ya kami tidur di sini (Pasar Koja Baru), seadanya," ucap Alek kepada Kompas.com pada Kamis (20/4/2023).
"Pokoknya, ini ibaratnya kamar kami," lanjut dia sembari menyapu pandang ke penjuru pasar.
Baca juga: Bertahan Seharian di Bawah Panas Terik, Penyedia Jasa Tukar Uang Baru Hanya Dibayar Rp 50.000
Alek dan teman-temannya mengaku terbiasa merantau seperti ini. Oleh sebab itu, ia terbiasa dengan ketidaknyamanan hidup di area pasar tradisional yang identik jorok.
"Biasa hidup kayak begini, kalau yang enggak biasa, mungkin enggak bakal kuat. Nyamuk banyak banget. Ibarat laler bertemu ikan asin," seloroh Alek.
Lantas, mengapa Alek tidak berjualan amplop Lebaran di pasar Bogor saja? Mengingat jarak yang pastinya tidak terlalu jauh dari domisilinya.
Menurut Alek, ia ingin mencari tempat yang sepi pesaing.
"(Enggak jualan di Bogor) di sana juga banyak (pedagang amplop Lebaran), banyak pesaing. Makanya, lebih ke kota dan di kota mayoritas masyarakatnya kerja," kata Alek.
Alek kemudian menceritakan keseharian para pedagang amplop Lebaran. Setiap pukul 05.30 WIB, ia dan kawan-kawannya mulai berpencar dari Pasar Koja Baru untuk mencari pembeli di pasar pagi.
Baca juga: Penjual Jasa Tukar Uang Keluhkan Pelanggan Jelang Lebaran Tahun Ini Lebih Sepi daripada Sebelumnya
Alek memilih Pasar Jalan Baru, Kali Baru, Jakarta Utara, untuk mencari sesuap nasi di sana.
"Nanti Ashar, semuanya balik lagi ke sini (Pasar Koja Baru). Setelah maghrib, baru kami pindah lagi ke depan Jakarta Islamic Centre (JIC)," tutur Alek.
"Nanti, sekitar 23.00 WIB, balik ke sini. Kalau ada satu dari kami yang hilang, ya kami cari," lanjut dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.