Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan di Jakarta Keluhkan Cuaca Panas, Turis Perancis Sampai Bertanya-tanya

Kompas.com - 25/04/2023, 08:13 WIB
Joy Andre,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan orang berwisata ke Monumen Nasional, Senin (24/4/2023). Ada yang sekadar ingin piknik, ada juga yang penasaran ingin masuk dan naik ke puncak Monas.

Lokasi yang mudah dijangkau dan megahnya bangunan Monas membuat banyak orang ingin datang ke sana. Namun, bukan berarti area wisata itu sempurna tanpa cela. 

Pengunjung yang datang kompak merasakan cuaca di area Monas panas dan bikin lelah. Ungkapan itu bahkan dilontarkan baik oleh wisatawan lokal atau mancanegara.

Baca juga: Jakarta Panas Membara, Indeks Sinar Ultraviolet Hari Ini Diperkirakan Capai Level Berisiko Bahaya Sangat Tinggi

Salah satu pengujung yang mengeluh dengan kondisi tersebut adalah Hasan.

Ia mengaku kepanasan karena kondisi cuaca Jakarta yang terik. Ia dan keluarganya bahkan sampai dibuat kelelahan untuk berjalan.

"Hari yang sangat-sangat panas. Kami bahkan sampai berkeringat dan dibuat lelah," ucap Hasan kepada Kompas.com di lokasi, Senin.

"Saya enggak tahu apakah cuaca seperti ini terjadi setiap hari atau tidak, tapi hari ini memang sangat panas," kata dia lagi sambil tertawa.

Meski begitu, ia beserta istri dan tiga anaknya mengaku tetap kagum dengan bangunan Monas yang unik.

Baca juga: Sederet Negara yang Alami Gelombang Panas, Didominasi Asia Tenggara dan Selatan

Kekagumannya pun membuat dirinya ingin masuk ke dalam bangunan tersebut.

"Saya enggak tahu banyak soal bangunannya, tapi kalau dilihat dari luar, ini sangat mengagumkan, bangunan yang sangat tinggi dan banyak orang yang berkumpul di sana," ucap Hasan.

Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Reza (33). Bersama istri dan kedua anaknya yang masih kecil, ia memilih untuk berhenti berjalan dan berteduh di bawah pohon beringin.

Dirinya bahkan belum masuk ke dalam bangunan Monas karena cuaca yang panas.

"Belum masuk ke dalam, kecapekan. Akhirnya duduk-duduk, tarik napas sedikit," ucap Reza.

Selain itu, ia juga menganggap kondisi yang panas terik tidak bagus untuk anak keduanya yang masih bayi.

Baca juga: Kenapa Gelombang Panas Bisa Mematikan?

Reza dan sang istri pun saat itu memilih untuk melanjutkan perjalanan apabila angin sudah berhembus dan panas matahari tak lagi menyengat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com