Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Gelar Diskusi "Perempuan Pahlawan Zakat", Dompet Dhuafa Pastikan Ada Pemberdayaan Perempuan dalam Zakat

Kompas.com - 26/04/2023, 15:28 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com- Direktur Fundraising Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti menyatakan, dari segi penerima manfaat program, baik zakat maupun instrumen filantropi Islam lainnya, Dompet Dhuafa memastikan secara langsung maupun tidak langsung ada aspek pemberdayaan perempuan.

Ia pun mencontohkan, Dompet Dhuafa dengan berkoordinasi bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) mempunyai program di Bali untuk menjadikan mereka woman entrepreneur,

"Kemudian di RS Dompet Dhuafa, Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) dan Klinik baik di berbagai kota baik itu bidan, dokter dan perawat banyak yang perempuan. Serta masih banyak lagi program yang melibatkan perempuan," kata Etika.

"Semua program yang melibatkan perempuan di dalamnya memiliki hasil yang tidak kalah dari laki-laki,” ungkapnya dalam diskusi publik "Perempuan Pahlawan Zakat" di Beranda Kitchen, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (17/4/2023).

Pada kesempatan itu, Etika juga mengatakan bahwa perempuan memiliki pengaruh yang luar biasa tanpa mengurangi sisi fitrahnya.

"Di Dompet Dhuafa contohnya, pada level manajemen melibatkan perempuan, bahkan lebih dari 40 persen. Dalam perekrutan, pihak sumber daya manusia (SDM) Dompet Dhuafa juga tidak memandang dari segi gender baik laki-laki dan perempuan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Cara Menghitung Zakat Fitrah Pakai Beras dan Uang

Tidak hanya itu, kata dia, pada proses pemilihan dai pun, jika target jamaahnya adalah perempuan, maka Dompet Dhuafa tidak akan segan untuk mencari daiyah perempuan.

Untuk diketahui, selain Etika Setiawanti hadir pula dalam diskusi sosok-sosok perempuan pegiat Gerakan Zakat Indonesia sebagai pembicara.

Mereka adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga; Perwakilan Komunitas Jurnalis Berhijab, Zahra; dan perwakilan dari Bidang Inovasi Forum Zakat, Humairoh Anahdi.

Pada kesempatan itu, Zahra mengatakan perempuan memang harus memiliki kesadaran akan keterlibatan di bidangnya, termasuk zakat.

“Dan yang pasti harus saling support dan menyadari bahwa harus saling membangun dan terlibat,” tuturnya.

Senada dengan itu, Humairoh Anahdi mengatakan, perempuan memiliki suatu keunggulan, yakni memiliki empati yang lebih besar dibandingkan laki-laki.

Baca juga: Dompet Dhuafa Buka Layanan Kesehatan hingga Servis Motor Gratis bagi Pemudik

 

Ia mencontohkan, di kejadian bencana misalnya, dengan prosedur yang sama, perempuan dapat dengan lebih baik menilai dampak kejadian dari sisi mental kebutuhan para korban.

“Dalam hal pengelolaan zakat, empati inilah poinnya. Keterlibatan perempuan di lingkungan sosial tetap bisa sejalan dengan fitrahnya sendiri. Salah satunya ketika terjadi bencana, dan perempuan menjadi aktor utama untuk terlibat di sana,” ucapnya.

Secara terpisah, Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan zakat juga menjadi salah satu bentuk dalam mendorong rasa solidaritas dan tenggangrasa kepada kelompok rentan, khususnya masyarakat miskin termasuk perempuan dan anak-anak di dalamnya.

“Telah banyak praktik baik kolaborasi (dengan) Kementerian PPPA dengan Asosiasi Forum Zakat dalam membantu perempuan dan anak saat terdampak Covid-19. Demikian juga yang terdampak bencana termasuk ijtihad zakat untuk program kekerasan perempuan dan anak,” tuturnya.

Baca juga: Irwansyah Ajak Masyarakat Berzakat Melalui Dompet Dhuafa

Etika menyayangkan, hingga saat ini, masih banyak perempuan yang merasa minder. Padahal sudah banyak kemudahan akses bagi perempuan untuk berdaya.

Menurutnya, hal tersebutterjadi akibat dari perempuan itu sendiri yang cenderung tidak nyaman melihat sesama perempuan menjadi lebih unggul. Maka dari itu, sudah seharusnya perempuan saling mendukung perempuan lainnya.

"Saya sangat mendukung gerakan woman support woman. Kadang sesama perempuan ada sisi kompetitifnya. Kecenderungan perempuan support laki-laki, padahal sebenarnya perempuan juga sangat membutuhkan dukungan dari para perempuan itu sendiri," ujarnya.

Diskusi Perempuan Pahlawan Zakat

Untuk diketahui, diskusi publik "Perempuan Pahlawan Zakat" digelar Forum Zakat (FOZ) dalam rangka memperingati Hari Zakat Nasional pada 2023 atau 1444 Hijriah (H) yang ditetapkan setiap tanggal 27 Ramadhan, 

Karena peringatan hari zakat kali ini berdekatan waktunya dengan hari Kartini, FOZ kali ini mengusung tema "Perempuan Pahlawan Zakat", 

Diskusi yang melibatkan para media dan lembaga zakat digelar sebagai bentuk momentum dalam upaya lembaga-lembaga zakat untuk mengekspos kebermanfaatan zakat bagi kaum perempuan.

Pada sesi sambutan sebelum acara diskusi dimulai, Sekretaris Umum FOZ, Irvan Nugraha menjelaskan, banyak program lembaga zakat yang concern terhadap pemberdayaan perempuan baik pada aspek kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.

Menurutnya, perempuan adalah entitas penting dalam masyarakat yang menjadi pondasi utama dalam keluarga.

"Pengelolaan zakat untuk perempuan adalah salah satu contoh konkrit perluasan manfaat dari zakat,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com