Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Sampah Berserakan di Taman Margasatwa Ragunan, Pengelola: Kebanyakan Ulah Wisatawan Luar Kota

Kompas.com - 28/04/2023, 06:07 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Bambang Wahyudi acapkali menemukan pengunjung yang masih membuang sampah sembarangan di area kebun binatang yang berada di Jakarta Selatan itu.

"Masih ada segelintir pengunjung yang tidak bisa menjaga kebersihan. Kami juga masih menemukan oknum tersebut selama musim libur Lebaran 2023," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Berdasarkan data yang dihimpun, mayoritas pengunjung yang masih buang sampah sembarangan atau meninggalkan sampahnya begitu saja adalah wisatawan yang berasal dari luar kota.

Baca juga: 400.000 Orang Kunjungi Ragunan Selama Libur Lebaran, Pengelola Klaim Satwa Tidak Akan Stres

Bambang mengatakan, hal itu disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir yang berkembang di lingkungan masing-masing.

Ia menduga bahwa sejumlah kota di luar Jakarta belum terbiasa untuk self service sampah sendiri. Mereka masih menganggap bahwa yang berkewajiban membersihkan sampah adalah tugas pengelola.

"Mungkin ada segelintir masyarakat dari luar kota yang pola pikirnya berbeda atau kasarnya masih tradisional. Jadi dia menganggap bahwa kebersihan adalah tugas petugas Ragunan," beber dia.

Kendati begitu, jumlah wisatawan yang belum taat aturan jumlahnya tidak terlalu banyak.

Bambang mengeklaim, mayoritas pengunjung sudah sadar akan kepentingan kebersihan. Terutama masyarakat yang sudah berkali-kali mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan.

Baca juga: 37 Anak Hilang dari Pantauan Orangtua di Ragunan Selama Musim Libur Lebaran 2023

"Selain masyarakat dari luar kota, pengunjung yang baru datang sekali biasanya masih suka buang sampah sembarangan. Namun selebihnya wisatawan sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan," tegas Bambang.

Soal sanksi terhadap pengunjung yang kedapatan membuang sampah sembarangan, pihak Ragunan sampai saat ini masih menerapkan sanksi sosial.

Walau pengunjung bisa didenda Rp 500.000, tetapi pengelola Ragunan memilih untuk memberi sanksi sekaligus edukasi.

"Jadi kami meminta mereka untuk memungut sampahnya sendiri dan membuangnya ke tempat sampah. Kami sudah sediakan banyak banget tong sampah, karena kami tahu pengunjung datang pasti bawa sampah," tutup dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com