Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2023, 07:33 WIB
Zintan Prihatini,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus balik mudik Lebaran 2023 menuju Jakarta, Kamis (27/4/2023) disebut ramai lancar.

Hal ini dirasakan Kiswantoro (57), sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Menurutnya, perjalanan dari Tegal, Jawa Tengah menuju Terminal Kalideres memakan waktu sekitar enam jam.

"Situasi lalu lintas merayaplah, lancar. Sudah bisa di kecepatan 80 kilometer per jam," ujar Kiswantoro saat ditemui Kompas.com di Terminal Kalideres. 

Baca juga: Menko PMK: Mudiknya Lancar, Macet Kecil-kecil

Dibandingkan dengan arus balik beberapa hari lalu, lanjut dia, kini lalu lintas lebih lengang.

"Kalau kemarin perjalanan mudik ya ke sana macet, ke arah Purwokerto, arah Pekalongan, itu macet semua rapat jalannya. Tapi kalau sekarang ke sini ya sudah lancar, arus balik lancar," papar dia.

Sementara pada H+2 Lebaran, kemacetan terparah terjadi di kawasan Cikarang karena diterapkannya sistem satu arah atau one way.

Di sisi lain, pria asal Cirebon, Jawa Barat ini mengatakan, terjadi penurunan jumlah penumpang pada momen Idul Fitri 1444 Hijriah.

Dalam sekali perjalanan, Kiswantoro hanya mengangkut sekitar 26 orang dari total kapasitas 60 kursi di dalam bus PO Dewi Sri yang dikemudikannya.

Baca juga: Dikunjungi Ribuan Wisatawan, Lalu Lintas Malioboro Ramai Lancar

"Ya kalau kami termasuknya merugi karena enggak ada bonus. Kami kan dapetnya kalau banyak penumpang ada bonus," jelas dia.

Apalagi, kata Kiswantoro, sejak pandemi Covid-19 pendapatannya pun makin menurun.

Sebelumnya, dia bisa mengantongi uang Rp 400.000 dari Terminal Kalideres menuju Tegal dan sebaliknya. Namun, kini ayah satu anak itu harus "gigit jari" lantaran hanya bisa mendapatkan upah Rp 250.000.

"Dapatnya kan jadi jalan (mengantar penumpang) doang, rugi banget," ucap Kiswantoro.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Para Pemuda yang Ikut “Gathering” Pemkot Jaksel Diklaim Tak Terlibat Tawuran Terakhir di Manggarai

Para Pemuda yang Ikut “Gathering” Pemkot Jaksel Diklaim Tak Terlibat Tawuran Terakhir di Manggarai

Megapolitan
Damkar DKI Terima Kunjungan Edukasi untuk PAUD hingga SD, Simak Caranya

Damkar DKI Terima Kunjungan Edukasi untuk PAUD hingga SD, Simak Caranya

Megapolitan
IPW: Penahanan Firli Bahuri Sebaiknya Tunggu Hasil Sidang Praperadilan

IPW: Penahanan Firli Bahuri Sebaiknya Tunggu Hasil Sidang Praperadilan

Megapolitan
Ayah di Tangsel Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil

Ayah di Tangsel Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil

Megapolitan
Kasudin: Guru SD di Jaktim yang Digaji Rp 300.000 Pernah Buat Pernyataan Tak Persoalkan Upah

Kasudin: Guru SD di Jaktim yang Digaji Rp 300.000 Pernah Buat Pernyataan Tak Persoalkan Upah

Megapolitan
Aksi Sadis Perampok Minimarket di Bekasi: Todong Karyawan Pakai Senjata Api lalu Bacok Tangannya hingga Hampir Putus

Aksi Sadis Perampok Minimarket di Bekasi: Todong Karyawan Pakai Senjata Api lalu Bacok Tangannya hingga Hampir Putus

Megapolitan
Jumat 1 Desember, Polda Metro Panggil Aiman Witjaksono Soal Isu Oknum Polri Tak Netral

Jumat 1 Desember, Polda Metro Panggil Aiman Witjaksono Soal Isu Oknum Polri Tak Netral

Megapolitan
Wali Kota Jaksel: Tak Ada Anak Asli Manggarai Saat Tawuran Pecah Senin Dini Hari

Wali Kota Jaksel: Tak Ada Anak Asli Manggarai Saat Tawuran Pecah Senin Dini Hari

Megapolitan
Pemkot Jaksel Tanam 3.130 Pohon, 30 di Antaranya Tabebuya untuk Atasi Polusi Udara

Pemkot Jaksel Tanam 3.130 Pohon, 30 di Antaranya Tabebuya untuk Atasi Polusi Udara

Megapolitan
Di Bekasi, Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Alun-Alun dan Stadion Patriot

Di Bekasi, Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Dilarang Dipasang di Alun-Alun dan Stadion Patriot

Megapolitan
Inspektorat DKI Periksa Kepsek dan Guru SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Rp 300.000

Inspektorat DKI Periksa Kepsek dan Guru SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Rp 300.000

Megapolitan
Heru Budi Dampingi Jokowi, Tanam 1.320 Pohon di Kawasan Industri Pulogadung

Heru Budi Dampingi Jokowi, Tanam 1.320 Pohon di Kawasan Industri Pulogadung

Megapolitan
Pentingnya Bergabung Komunitas bagi ODHIV, Tempat Edukasi dan Berbagi Dukungan

Pentingnya Bergabung Komunitas bagi ODHIV, Tempat Edukasi dan Berbagi Dukungan

Megapolitan
Minta Guru Honorer Bergaji Rendah Tak Takut Bersuara, P2G: Harus Diselidiki

Minta Guru Honorer Bergaji Rendah Tak Takut Bersuara, P2G: Harus Diselidiki

Megapolitan
Ada Masalah Percintaan, Perempuan Lompat dari Lantai 17 Apartemen di Serpong

Ada Masalah Percintaan, Perempuan Lompat dari Lantai 17 Apartemen di Serpong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com