Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah JAAN Tangani Kasus Topeng Monyet di Jakarta, Tampung Ratusan Ekor yang Cacingan dan Tuberkulosis

Kompas.com - 03/05/2023, 11:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benfica menceritakan soal penanganan kasus topeng monyet di Jakarta yang dilakukan oleh lembaganya pada beberapa tahun lalu.

Setelah Joko Widodo yang pada saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan larangan kegiatan topeng monyet di Jakarta, Benfica mengungkapkan pihaknya menerima lebih dari 180 hewan primata tersebut.

"Setelah kami medical check up, 24 persen itu ternyata tuberkulosis," ungkap Benfica saat ditemui di kawasan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Diduga Sulit Diatur, Seekor Monyet Dibanting Pria di Sunter Jaya

Benfica berujar, penyakit tuberkulosis sangat berbahaya dan dapat menular ke masyarakat yang menyaksikan pertunjukan topeng monyet. 

"Ini akan menjadi bahaya. Dan juga seratus persen itu semuanya yang kami dapat, itu cacingan. Nah ini juga bahaya juga. Kalau mereka menyentuh anak-anak atau yang sebagainya, mungkin saja telur cacing itu akan ada di anak-anak tersebut," ujarnya.

Terlepas dari itu, Benfica yang merupakan pendiri Jakarta Animal Aid Network ini menegaskan bahwa topeng monyet merupakan kegiatan yang identik dengan kekejaman.

Salah satu contohnya yang baru saja terjadi di wilayah Sunter Jaya, Jakarta Utara pada Minggu (30/4/2023).

Ia menerima laporan bahwa ada seorang pria yang dengan sengaja membanting monyet di depan umum.

Baca juga: Kondisi Terkini di Kantor MUI Setelah Penembakan, Serpihan Kaca Masih Berserakan, Tak Ada Penambahan Keamanan

Benfica menduga, pelaku membanting monyet dikarenakan hewan mamalia tersebut sulit diatur untuk kegiatan topeng monyet.

"Mungkin monyet sulit diatur, karena memang kalau dilihat dari monyetnya itu, sudah termasuk monyet dewasa. Karena memang itu sudah sulit diatur untuk melakukan adegan topeng monyet. Pelakunya itu kesal, lalu membanting," ungkap Benfica.

"Karena, kegiatan topeng monyet itu identik dengan kekejaman. Mulai dari kandang, mereka perlakukan seperti kandang yang sempit dan kotor. Apalagi, pelatihan. Pelatihannya itu sangat kejam sekali," tuturnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com