Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Guci Tegal Dibawa ke Serpong Utara Malam Ini

Kompas.com - 07/05/2023, 21:45 WIB
Muhammad Naufal,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Jenazah Maja (58), korban meninggal kecelakaan bus di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah, dibawa menuju Serpong Utara, Tangerang Selatan, Minggu (7/5/2023) malam.

Untuk diketahui, bersama seratusan orang lainnya, Maja merupakan peziarah makam di Pekalongan dan Guci.

Bus yang ditumpangi Maja mengalami kecelakaan di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci pada Minggu pagi.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie berujar, Maja dibawa pulang ke Serpong Utara menggunakan ambulans.

Sementara itu, anggota rombongan ziarah yang selamat pulang menggunakan bus.

Baca juga: Maja, Korban Kecelakaan Bus di Guci Tegal, di Mata Anaknya: Ayah Pendiam dan Suka Mengaji...

"Ibu-ibu, bapak-bapak, pulang dengan satu mobil jenazah, Pak Maja, di depan. Beliau tidak tertolong," tutur Benyamin di dalam bus berisikan rombongan peziarah makam, Minggu.

Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan, masih ada korban kecelakaan bus yang harus dirawat di rumah sakit (RS) di Tegal.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan menyiagakan 29 ambulans untuk mengangkut korban kecelakaan lain yang masih berada di sana.

"Kalau nanti malam ini boleh pulang saudara-saudara kita yang lain, itu kami sudah siapkan ada 29 ambulans yang lengkap dengan tim medisnya," kata Benyamin.

Baca juga: Jenguk Warganya yang Kecelakaan di Guci Tegal, Walikota Tangsel Bawa 29 Ambulans dan Tanggung Biaya Pengobatan

Di satu sisi, Benyamin mengaku masih akan menunggu di RS bersama korban kecelakaan bus lain.

"Saya masih di sini sampai semuanya selesai, saya masih di RS," ucapnya.

Berdasar video yang diterima Kompas.com, terdapat mobil patwal kepolisian berada di depan ambulans yang membawa jenazah Maja.

Kemudian, bus yang membawa peziarah makam lain berada di belakang ambulans yang membawa jenazah Maja.

Diberitakan sebelumnya, dari Serpong Utara, para peziarah yang berjumlah seratusan orang berangkat menggunakan dua bus ke makam di Pekalongan dan Guci pada Sabtu pagi kemarin.

Baca juga: 5 Fakta Bus Peziarah Terjun ke Sungai di Guci Tegal, Meluncur Tanpa Sopir hingga 1 Orang Tewas

Usai berziarah, para peziarah berencana pulang ke Serpong Utara pada hari Minggu ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com