Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswi SMP Disayat Lehernya di Halte CSW, Antre Beli Kopi lalu Disabet

Kompas.com - 09/05/2023, 16:42 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Leher seorang siswi SMP berinisial NS (16) disayat oleh orang tak dikenal di Halte Transjakarta CSW, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam menyatakan, pelaku merupakan seorang gadis berinisial BS (16) yang diduga memiliki keterbelakangan mental.

Peristiwa ini bermula ketika pelaku bersama ibunya, NH (50), sedang berjalan-jalan ke Masjid Sunda Kelapa dengan menumpang bus transjakarta.

Sesampainya di Halte Transjakarta CSW pada pukul 12.30 WIB, BS dan NH memutuskan membeli kopi di sebuah gerai yang berada di lantai dua.

Baca juga: Leher Siswi SMP Disayat ODGJ di Halte CSW

Saat ibunya mengantre membeli kopi, BS tiba-tiba mengambil pisau lipat milik pedagang kopi lalu mengarahkan senjata tajam tersebut ke arah NS yang berada di dekatnya.

"Pelaku kemudian mengambil pisau itu dan mengarahkannya ke leher korban yang juga tengah membeli kopi," ujar Ade Ary di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Akibat ulah BS itu, NS mendapatkan luka terbuka pada lehernya. Darah pun mengucur hingga mengenai seragam yang ia kenakan.

NS kemudian menangis sejadi-jadinya sambil terduduk di atas lantai.

"Korban langsung dibawa ke ruang serba guna oleh beberapa saksi supaya luka sayatan tak semakin terkontaminasi oleh debu atau kotoran yang mungkin berterbangan," ujar Ade Ary.

Saat itu tak ada satu pun orang yang berani memberikan pertolongan pertama kepada korban.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Siswi di Angkot Tangerang Ternyata ODGJ, Polisi: Ada Keterangan Dokter

Saksi tidak berani memberikan pengobatan karena luka di leher korban begitu terbuka.

"Orangtua korban yang datang sekitar pukul 13.30 WIB akhirnya memboyong sang anak ke Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk menerima tindakan medis," ungkap Ade Ary.

Sedangkan pelaku yang diduga penyandang tunarungu dan tunawicara itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dicek kesehatan jiwanya.

"Pelaku diduga memiliki keterbelakangan mental dan tunarungu serta tunawicara, pelaku anak tersebut tidak pernah bersekolah untuk bahasa isyarat, sehingga belum bisa dimintai keterangan dan yang bersangkutan sudah dibawa ke RS Kramatjati untuk observasi kejiwaan," tutup Ade Ary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com