JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Polisi Militer Jaya 2 Cijantung, Letkol Cpm Pandi Rahana mengungkapkan, Prajurit Dua atau Prada MW kabur usai menabrak pasangan lansia karena takut.
Prada MW kabur usai menabrak pasangan suami istri lansia yakni Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65) hingga tewas di Jalan Raya Kampung Sawah, Pondok Melati, Kota Bekasi, Kamis (4/5/2023) lalu.
"Anggota yang masih Prada, masih baru, ditambah mungkin rasa kalut, jadi dia pergi meninggalkan TKP dan mungkin juga ada rasa ketakutan," ucap Pandi di Denpom Jaya 2 Cijantung, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Prada MW Akui Mengantuk Saat Tabrak Pasangan Lansia di Bekasi
Prada MW beralasan bisa menabrak pasangan lansia itu karena mengemudi dalam kondisi mengantuk.
Mobil Nissan X-Trail yang dikemudikan Prada MW melaju dalam kecepatan 70 kilometer per jam saat kecelakaan terjadi dan menyebabkan kedua korban langsung tewas di lokasi seusai ditabrak.
"Dari berdasarkan pengakuannya, mengantuk," tutur Pandi singkat.
Senada dengan Pandi, Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar juga turut mengungkapkan bahwa Prada MW takut.
Perasaan takut itu muncul karena diduga Prada MW adalah prajurit TNI yang baru berdinas.
"Karena ketakutannya, kekalutannya dan yang bersangkutan juga masih muda, baru berdinas, mungkin baru hitungan tahun, sehingga melarikan diri," jelas Irsyad.
Baca juga: Denpom TNI Akhirnya Buka Rekaman CCTV Kecelakaan Pasutri Lansia di Bekasi, Fakta Baru Terkuak
Terkini, Prada MW sudah ditahan di Denpom Jaya 2 Cijantung, Jakarta Timur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sonder Simbolon dan istrinya yaitu Tiurmaida, tewas usai jadi korban tabrak lari di Jalan Raya Kampung Sawah, Jatimurni, Pondok Melati, Kamis (4/5/2023) pagi pukul 07.45 WIB.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Dwi Budi mengatakan, mereka tewas ditabrak saat mengendarai sepeda motor.
"Korban ditabrak saat mengendarai sepeda motor bernomor polisi B 5473 TJB miliknya," kata Dwi Budi.
Dwi menyebutkan, kedua korban tewas dengan luka berat. Sonder bahkan tewas dengan kondisi kaki terputus.
"Korban yang laki-laki kakinya putus," kata Dwi saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.