Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2023, 08:36 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota menangkap ASR alias Tukul (17), eksekutor atau pelaku utama pembacokan yang menewaskan siswa SMK Bina Warga bernama Arya Saputra (15) pada Maret 2023.

Informasi penangkapan tersebut disampaikan oleh Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso, Kamis (11/5/2023) malam.

Bismo mengatakan, pelaku ditangkap di Yogyakarta setelah buron selama dua bulan.

"Kami sudah menangkap tersangka DPO pembacokan inisial ASR alias Tukul di Yogyakarta," kata Bismo.

Baca juga: Brutalnya Pelajar yang Bacok Siswa SMK di Bogor, Terprovokasi karena Ditantang dan Pilih Korban secara Acak

Bismo menyebutkan, selama bersembunyi, pelaku kerap berpindah-pindah tempat untuk menghilangkan jejak. Saat ini, pelaku tengah diperiksa di Mapolresta Bogor Kota.

"Untuk press release resminya, kami atur waktu berikutnya," sebut dia.

Dalam kasus ini, polisi sebelumnya sudah menangkap dua orang pelaku lain berinisial MA (17) dan SA (18), Maret lalu.

MA ditangkap di wilayah Lebak, Provinsi Banten, sedangkan SA ditangkap di wilayah Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Satu Pelaku Pembacokan Siswa SMK di Bogor Divonis 8 Tahun Penjara

Para pelaku memiliki peran masing-masing saat menghabisi korban.

MA merupakan pemilik senjata tajam gobang dan pengendara sepeda motor saat menyerang korban.

Sementara itu, SA berperan menghilangkan atau membuang barang bukti senjata gobang.

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Maret lalu, polisi menyampaikan, motif pembacokan dilatarbelakangi permasalahan lama antara sekolah korban dengan sekolah pelaku.

Baca juga: Sosok Provokator Pembacokan Pelajar SMK di Bogor, Tantang Pelaku Lewat Komentar Live Instragram

Konflik itu memuncak setelah para pelaku menerima sebuah pesan berisi tantangan yang dikirim melalui Instagram.

Para pelaku kemudian terprovokasi, lalu mendatangi sekolah korban untuk mencari orang yang mengirim pesan tersebut.

Karena tak berhasil menemukan orang yang dicari, para pelaku melampiaskannya dengan melakukan pembacokan secara acak.

"Awalnya ada tantangan via Instagram yang dikirim oleh A dari sekolah yang sama dengan korban. Pelaku terprovokasi lalu membalas tantangan itu dengan mendatangi sekolah tersebut," ungkap Bismo, saat itu.

Unggahan soal kasus ini sempat viral di media sosial. Saat itu, korban tiba-tiba langsung dibacok oleh pelaku sambil mengendarai sepeda motor.

Peristiwa tersebut terjadi di lampu merah Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, pada Jumat (10/3/2023). Saat kejadian, korban sedang menyeberang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Megapolitan
'Aku Tunggu Mama di Surga', Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

"Aku Tunggu Mama di Surga", Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Megapolitan
6 Larangan Kampanye di Transjakarta

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com