JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidikan kasus anak perwira polisi diduga menabrak satu keluarga di Jalan RA Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur, pada 2 Juli 2022 lalu belum juga tuntas hingga kini.
Giuseppe dan orangtuanya yang menjadi korban pun menuntut keadilan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta mengatakan bahwa kasus yang melibatkan ARP, anak polisi yang bertugas di Jakarta, masih dalam proses penyidikan.
"Proses (penyidikan) terus berlanjut. Itu kan kasus lama, dan memang kemarin kami membuka mediasi kedua belah pihak," ucap dia ketika dikonfirmasi, Jumat (12/5/2023).
Menurut Darwis, pihak Giuseppe dan ARP sama-sama menghendaki mediasi.
Baca juga: Anak Perwira Polri Tabrak Satu Keluarga di Cijantung, Pelaku Disebut Diam dan Tak Beri Pertolongan
Akan tetapi, mediasi terakhir pada Maret 2023 malah mandek lantaran tidak membuahkan hasil yang diinginkan oleh kedua belah pihak.
"Di bulan April 2023 kemarin, akhirnya mereka sepakat untuk menyelesaikan (kasus) lewat jalur hukum," Darwis berujar.
Ia mengungkapkan, pelimpahan berkas Tahap 1 sudah dilakukan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pada 8 Mei 2023.
Sementara itu, pihak kepolisian menunggu petunjuk dari jaksa terkait langkah selanjutnya.
Giuseppe menuntut keadilan atas peristiwa yang menimpa dia dan orangtuanya pada 2 Juli 2022.
Kala itu, ia ditabrak ARP yang mengendarai mobil Kijang Innova berpelat nomor B 1909 PRL.
Giuseppe mendapatkan luka yang membuatnya harus dirujuk ke beberapa rumah sakit usai mendapat pertolongan pertama di RSUD Pasar Rebo.
Pada 8 Juli 2022, mediasi pertama dilakukan antara keluarga ARP yang diwakili oleh ibunya, dan keluarga korban terkait biaya pengobatan Giuseppe.
Namun, ibu ARP justru bertindak arogan dalam pertemuan itu.
"Ibunya agak arogan ke kakak dan kakak ipar saya, sampai bilang, 'Enggak usah saling menekan, enggak usah saling mengancam. Kita akan bertanggung jawab penuh, kita enggak mungkinlah manusia enggak punya hati. Saya ini aparat ya'," ungkap Giuseppe.
Keluarga ARP juga tampak seperti hendak lepas tangan dengan tanggung jawab mereka lantaran memberi respons negatif dan bersikap defensif.
Baca juga: Saat Terduga Anak Polisi Tersangka Penabrak Warga di Cijantung Masih Bebas Berkeliaran...
Sebab, dalam pertemuan itu, kakak dan kakak ipar Giuseppe sudah menyampaikan biaya sementara yang telah dikeluarkan untuk ongkos perawatan Giuseppe di rumah sakit.
"Kenapa saat di RSUD Pasar Rebo berani kasih pernyataan untuk mengganti penuh biaya pengobatan dan (perbaikan) kendaraan, tapi pas sudah disampaikan biaya sementara pengobatan, seperti lepas tangan?" ucap Giuseppe.
Atas dasar itu keluarga korban melaporkan kecelakaan itu ke Polres Metro Jakarta Timur pada 10 Juli 2022.
Sebab, keluarga ARP dianggap tidak memiliki iktikad baik.
Namun, penyidikan laporan bernomor LP/A/1198/VII/2022/SPKT.SATLANTAS/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA itu belum dituntaskan kepolisian.
Tidak hanya itu, dua mediasi yang telah dilakukan pada September 2022 dan Maret 2023 tidak menemui titik terang.
"Saya memohon kepada pihak berwenang yang saya hormati agar dapat membantu menyelesaikan (kasus) secara bijaksana dan adil untuk proses hukum yang sedang kami tunggu kelanjutannya," kata Giuseppe.
Baca juga: 11 Pengakuan Korban yang Ditabrak Terduga Anak Polisi di Cijantung pada 2022
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan dalam surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP), ARP disebut sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, Giuseppe dan keluarga merasa kecewa lantaran tersangka belum juga ditahan sampai saat ini.
"Makanya, udah keluar SP2HP kok enggak ada kejelasan proses. Udah tersangka kok sampai sekarang enggak ada tindakan, belum ada tindak lanjut seperti penahanan," kata dia.
Seorang penyidik pun telah menginformasikan bahwa berkas perkara sudah lengkap dan akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur. Namun, tak ada kelanjutan soal perkara itu.
"Berkas lengkap, laporan saya katanya akan dikasih ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur awal Januari 2023, ternyata sampai sekarang belum ada kejelasan," ungkap Giuseppe.
"Setelah saya naikkan di Twitter (4/5/2023), baru dijawab sama Polres Metro Jakarta Timur (pada tanggal yang sama), bahwa dalam seminggu, penyidikan akan selesai. Kenapa pas saya viralkan baru gerak cepat?" imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.