JAKARTA, KOMPAS.com - Giuseppe, pria yang mengaku ditabrak terduga anak perwira Polri, menyebutkan bahwa pelaku tidak memberikan pertolongan usai terjadinya tabrakan.
"Dia diam saja, ditahan warga. Saya enggak lihat dia mendekat ke arah saya (untuk berusaha menolong)," tutur Giuseppe kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
"Kalau kabur enggak mungkin karena kondisi mobilnya rusak parah," imbuh dia.
Menurut Giuseppe, tabrakan yang menimpa dia dan kedua orangtuanya terjadi di Jalan RA Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur, pada 2 Juli 2022 dini hari.
Kala itu mobil yang dikendarai orangtua Giuseppe mendadak mogok. Kemudian, Giuseppe ditelepon agar segera datang ke lokasi untuk membantu menghidupkan kendaraan orangtuanya itu.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Cijantung, Libatkan Seorang yang Diduga Anak Perwira Polisi
Di satu sisi, ARP yang diduga sebagai anak perwira polisi melaju dengan Kijang Innova berpelat nomor B 1909 PRL.
Tabrakan pun terjadi, tepat di titik mobil orangtua Giuseppe mogok.
Giuseppe dan ayahnya yang berusaha mengoprek mesin pun terpental, sedangkan ibunya berada di dalam mobil mogok itu.
Tidak lama setelah terjadinya tabrakan, ibu Giuseppe bergegas turun dari mobil untuk mencari suaminya.
Dia melihat suaminya terkapar dan dalam keadaan pingsan. Ibu Giuseppe langsung menghampiri untuk mengurusnya.
Pada saat kejadian, Jalan RA Fadillah disebut masih cukup ramai dilalui pengendara motor dan mobil. Jalan itu merupakan salah satu akses menuju Kelapa Dua, Depok.
"Makanya saat kejadian, saya langsung ditolongin dan langsung ramai," kata Giuseppe.
Setelah mendapatkan pertolongan, Giuseppe langsung menemui ARP. Dia lantas bertanya mengapa tabrakan ini sampai terjadi.
Kepada Giuseppe, ARP mengaku bahwa saat mengemudi dia berupaya mengambil ponselnya yang terjatuh sehingga meleng dan terjadilah tabrakan.
Sekitar pukul 00.45 WIB, mobil yang dikendarai orangtua Giuseppe mogok di Jalan RA Fadillah, di tengah perjalanan menuju kontrakan anaknya.