Pada saat itu, posisi mobil berada di tepi jalan sebelah kanan. Orangtu Giuseppe tidak dapat mendorong mobilnya ke tepi kiri jalan.
"Kira-kira jam 12.45 WIB, ibu saya telepon kalau mobilnya mogok. Lokasi tepatnya di seberang Balai Komando," ujar Giuseppe.
Lantaran lokasi kontrakan Giuseppe tidak jauh dari lokasi mobil orangtuanya mogok, tak butuh waktu lama baginya untuk tiba di sana.
Setibanya di lokasi, kap mesin mobil kendaraan sudah dibuka. Giuseppe langsung memeriksa mesin.
Pada saat itu, Giuseppe sedang berada di depan mobil. Ayahnya berada di pintu pengemudi, sedangkan ibu berada di dalam mobil.
"Saya baru ngomong, 'Tolong starter mobil'. Begitu saya minta tolong, langsung ditabrak. Langsung kejadian itu. Interval waktu saya datang sampai kejadian enggak sampai lima menit," tutur dia.
Giuseppe terpental ke depan, serong kiri hampir ke tengah jalan.
Sementara mobil korban menerobos separator tengah Jalan RA Fadillah dan hampir menuju jalur yang berlawanan arah.
Ibu Giuseppe masih berada di dalam mobil, sedangkan ayahnya terpental ke separator dan pingsan.
Sementara itu, mobil ARP dalam keadaan ringsek. Bagian depan kap mesin terlihat ringsek dengan kondisi bumper copot.
Bahkan, sepasang air bag pada dashboard pengemudi dan penumpang mengembang.
Pada hari yang sama, Giuseppe sekeluarga langsung dievakuasi ke RSUD Pasar Rebo.
Setibanya di rumah sakit, Giuseppe samar-samar mendengar bahwa ARP dan keluarganya datang dengan maksud menemui keluarga korban.
Dalam pertemuan itu, keluarga ARP menyatakan akan mengganti seluruh biaya pengobatan dan perbaikan kerusakan kendaraan.
Namun, hingga saat ini ganti rugi itu masih belum diterima Guiseppe sekeluarga.