Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Perwira Polri Tabrak Satu Keluarga di Cijantung, Pelaku Disebut Diam dan Tak Beri Pertolongan

Kompas.com - 11/05/2023, 16:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Giuseppe, pria yang mengaku ditabrak terduga anak perwira Polri, menyebutkan bahwa pelaku tidak memberikan pertolongan usai terjadinya tabrakan.

"Dia diam saja, ditahan warga. Saya enggak lihat dia mendekat ke arah saya (untuk berusaha menolong)," tutur Giuseppe kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

"Kalau kabur enggak mungkin karena kondisi mobilnya rusak parah," imbuh dia.

Menurut Giuseppe, tabrakan yang menimpa dia dan kedua orangtuanya terjadi di Jalan RA Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur, pada 2 Juli 2022 dini hari.

Kala itu mobil yang dikendarai orangtua Giuseppe mendadak mogok. Kemudian, Giuseppe ditelepon agar segera datang ke lokasi untuk membantu menghidupkan kendaraan orangtuanya itu.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Cijantung, Libatkan Seorang yang Diduga Anak Perwira Polisi

Di satu sisi, ARP yang diduga sebagai anak perwira polisi melaju dengan Kijang Innova berpelat nomor B 1909 PRL.

Tabrakan pun terjadi, tepat di titik mobil orangtua Giuseppe mogok.

Giuseppe dan ayahnya yang berusaha mengoprek mesin pun terpental, sedangkan ibunya berada di dalam mobil mogok itu.

Tidak lama setelah terjadinya tabrakan, ibu Giuseppe bergegas turun dari mobil untuk mencari suaminya.

Dia melihat suaminya terkapar dan dalam keadaan pingsan. Ibu Giuseppe langsung menghampiri untuk mengurusnya.

Pada saat kejadian, Jalan RA Fadillah disebut masih cukup ramai dilalui pengendara motor dan mobil. Jalan itu merupakan salah satu akses menuju Kelapa Dua, Depok.

"Makanya saat kejadian, saya langsung ditolongin dan langsung ramai," kata Giuseppe.

Baca juga: Minta Keadilan, Korban Kecelakaan di Cijantung pada 2022 Ungkap Pelaku Terduga Anak Polisi Belum Ditahan

Setelah mendapatkan pertolongan, Giuseppe langsung menemui ARP. Dia lantas bertanya mengapa tabrakan ini sampai terjadi.

Kepada Giuseppe, ARP mengaku bahwa saat mengemudi dia berupaya mengambil ponselnya yang terjatuh sehingga meleng dan terjadilah tabrakan.

Kronologi kecelakaan

Sekitar pukul 00.45 WIB, mobil yang dikendarai orangtua Giuseppe mogok di Jalan RA Fadillah, di tengah perjalanan menuju kontrakan anaknya.

Pada saat itu, posisi mobil berada di tepi jalan sebelah kanan. Orangtu Giuseppe tidak dapat mendorong mobilnya ke tepi kiri jalan.

"Kira-kira jam 12.45 WIB, ibu saya telepon kalau mobilnya mogok. Lokasi tepatnya di seberang Balai Komando," ujar Giuseppe.

Lantaran lokasi kontrakan Giuseppe tidak jauh dari lokasi mobil orangtuanya mogok, tak butuh waktu lama baginya untuk tiba di sana.

Setibanya di lokasi, kap mesin mobil kendaraan sudah dibuka. Giuseppe langsung memeriksa mesin.

Pada saat itu, Giuseppe sedang berada di depan mobil. Ayahnya berada di pintu pengemudi, sedangkan ibu berada di dalam mobil.

"Saya baru ngomong, 'Tolong starter mobil'. Begitu saya minta tolong, langsung ditabrak. Langsung kejadian itu. Interval waktu saya datang sampai kejadian enggak sampai lima menit," tutur dia.

Giuseppe terpental ke depan, serong kiri hampir ke tengah jalan.

Sementara mobil korban menerobos separator tengah Jalan RA Fadillah dan hampir menuju jalur yang berlawanan arah.

Ibu Giuseppe masih berada di dalam mobil, sedangkan ayahnya terpental ke separator dan pingsan.

Sementara itu, mobil ARP dalam keadaan ringsek. Bagian depan kap mesin terlihat ringsek dengan kondisi bumper copot.

Bahkan, sepasang air bag pada dashboard pengemudi dan penumpang mengembang.

Dibawa ke rumah sakit

Pada hari yang sama, Giuseppe sekeluarga langsung dievakuasi ke RSUD Pasar Rebo.

Setibanya di rumah sakit, Giuseppe samar-samar mendengar bahwa ARP dan keluarganya datang dengan maksud menemui keluarga korban.

Dalam pertemuan itu, keluarga ARP menyatakan akan mengganti seluruh biaya pengobatan dan perbaikan kerusakan kendaraan.

Namun, hingga saat ini ganti rugi itu masih belum diterima Guiseppe sekeluarga.

Bahkan, dalam pertemuan pada 8 Juli 2022, ibu ARP disebut bertindak arogan terhadap keluarga Giuseppe.

Baca juga: Ditabrak Mobil Anak Polisi hingga Terpental di Cijantung, Korban: Pelaku Beralasan Ambil HP yang Jatuh

Pertemuan itu merupakan mediasi terkait pernyataan mereka soal biaya pengobatan dan perbaikan kerusakan kendaraan.

"Ibunya agak arogan ke kakak dan kakak ipar saya. Sampai bilang, 'Enggak usah saling menekan, enggak usah saling mengancam. Kita akan bertanggung jawab penuh, kita enggak mungkinlah manusia enggak punya hati. Saya ini aparat ya'," ungkap dia.

Hal inilah yang membuat ibu Giuseppe, didampingi kakak dan kakak ipar Giuseppe, melapor ke Polres Metro Jakarta Timur.

Namun, laporan bernomor LP/A/1198/VII/2022/SPKT.SATLANTAS/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA masih belum menemukan titik terang hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com