Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Bengkel di Depok yang Tewaskan Sang Pemilik

Kompas.com - 17/05/2023, 14:30 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi belum mengetahui penyebab kebakaran bengkel motor di Jalan Raya Mochtar, Sawangan Baru, Sawangan, Depok, yang menewaskan satu korban.

Kepala Kepolisian Sektor Bojongsari Kompol Yogi Maulana mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki penyebab kemunculan api sehingga membakar bengkel tersebut.

"Belum diketahui asal muasal kobaran api, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata Yogi saat dikonfirmasi, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Korban Tewas dalam Kebakaran Bengkel Motor di Depok Adalah Pemilik Bengkel

Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui awal kejadian tersebut.

"Saat ini, baru dua saksi yang diperiksa, salah satunya ketua RT setempat," kata Yogi.

Korban tewas dalam kebakaran itu bernama Raju Junjungan Limbong (24). Menurut informasi warga, korban adalah pemilik bengkel motor tersebut.

Identitas yang didapatkan polisi dari hasil olah tempat kejadian berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca juga: Detik-detik Kebakaran Bengkel di Depok yang Tewaskan 1 Orang, Warga Terbangun karena Suara Berisik

Dalam KTP tersebut, tertera bahwa korban beralamat di RT 002 RW 020, Kelurahan Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Terkini, jasad korban sudah dievakuasi oleh tim palang hitam ke Rumah Sakit PMI Bogor dan selanjutnya bakal diserahkan ke pihak keluarga.

"Korban dibawa palang hitam untuk dipertemukan dengan keluarga," ujar Yogi.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran bengkel motor di Jalan Mochtar, Sawangan Baru, Sawangan, Depok, Rabu dini hari.

Seorang saksi bernama Tri Yulianto (45) mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

Baca juga: Kebakaran Bengkel Motor di Sawangan Depok, Satu Orang Ditemukan Tewas

Saat itu, Tri dan keluarganya yang sedang tertidur pulas dikejutkan dengan suara berisik yang berasal dari atap bengkel samping kediamannya.

Kemudian, Tri bergegas keluar dari kamar yang berada di lantai dua untuk memastikan suara tersebut. Namun, ia malah dikejutkan dengan adanya kepulan asap.

"Posisi saya lagi tidur pulas. Kan di belakang bengkel ini kamar saya, terus saya dengar suara-suara pletak-pletok. Begitu saya buka pintu kamar, terus di luar sudah ada banyak asap," kata Tri saat ditemui di lokasi, Rabu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com