JAKARTA, KOMPAS.com — Luas dan lega menjadi impresi pertama saat menjejakkan kaki di Toko Gunung Agung, Jalan Kwitang Nomor 38, Senen, Jakarta Pusat.
Gedung yang didominasi warna merah dan biru ini terdiri dari empat lantai.
Dari pintu masuk menuju lantai dasar, berjajar furnitur kebutuhan kantor dan sekolah.
Baca juga: Setelah 70 Tahun, Toko Buku Gunung Agung Harus Tutup Semua Outlet dan PHK Karyawan
Ada meja-bangku kelas, meja belajar anak, meja kantor, kabinet, kursi, hingga brangkas berbagai ukuran.
Selain itu, ada juga berbagai pilihan koper dan sejumlah peralatan lukis.
Di sudut ruangan, jajaran buku terpampang rapi di rak. Ada yang ditonjolkan punggungnya, ada juga yang ditumpuk rapi.
Memasuki area lantai dua, ada promo buku setengah harga menyambut pengunjung di depan pintu.
Pilihan bukunya juga beragam, fiksi atau non-fiksi. Mulai dari novel, pengembangan diri, edukasi, resep, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Terus Merugi, Toko Buku Gunung Agung Akan Tutup Semua Outlet-nya
Tidak hanya itu, mata juga dimanjakan dengan warna-warni alat tulis yang tersusun rapi.
Beberapa langkah masuk ke antara rak yang berjajar, terdapat alat keperluan sekolah, kantor, dan pembungkus kado.
Lantai tiga menjadi "surga buku" di Toko Gunung Agung.
Ada novel impor dan lokal, pelengkap pembelajaran, keagamaan, komik, cerita anak, dan lain-lain.
Tak lama lagi, pemandangan yang membawa nostalgia bagi sebagian orang tersebut tinggal kenangan.
PT Gunung Agung Tiga Belas yang menaungi Toko Buku Gunung Agung akan menutup semua outletnya, termasuk yang di Kwitang.
Baca juga: Direksi Toko Buku Gunung Agung: Kita Tidak Dapat Bertahan...
Saat Kompas.com berkunjung, pelanggan yang hadir di Toko Gunung Agung Kwitang bisa dihitung jari.